"Ada apa?" Suri bertanya dengan hati-hati pada Areez yang baru saja menyimpan ponselnya kembali kedalam saku bajunya.
Areez mengedarkan pandangannya pada semua orang yang sedang menatapnya. "Robin Jones, lelaki itu sedang dalam perjalanan menuju Luksemburg. Seperti dugaanku."
"Apa?"
Semua orang mengucapkan satu kata yang sama secara bersamaan.
"Sepertinya kesabaran Robin Jones sudah habis," ucap Areez kembali, suaranya terdengar berat. Sudah memata-matai Robin Jones cukup lama membuat Areez tahu kemampuan lelaki itu. "Dan kita harus bersiap, terutama Christian."
****
Hari sudah menjelang siang dan Zwetta masih belum merubah posisinya sejak tiga jam yang lalu, gadis itu masih duduk bersimpuh tepat di samping batu nisan Luna. Seolah memiliki stok air mata yang berlimpah, wajah Zwetta masih saja basah dengan air mata yang begitu keras kepala tidak mau berhenti.