Sudah tidak terhitung banyaknya Zwetta menyebut nama Christian, mulai dari suaranya yang masih terdengar jelas hingga saat ini saat dirinya sudah tidak mampu lagi bersuara namun lelaki itu belum mau menyudahi kegiatannya. Christian masih begitu menikmati permainannya, menikmati Zwetta yang kini terbuka lebar untuknya.
Menggunakan kedua tangannya, Christian menahan kedua paha Zwetta agar tetap terbuka supaya dia bisa terus memainkan lidahnya di area yang begitu terjaga dengan baik itu. Sebagai seorang lelaki dewasa yang sudah berpengalaman, Christian tahu jika dirinya bukan lelaki pertama untuk Zwetta. Namun meski begitu, Christian sama sekali tidak peduli. Hymen ataupun darah yang akan tumpah di malam pertama seorang gadis bukanlah hal yang penting lagi untuknya saat ini.