Meskipun masih kesal pada Christian, namun Zwetta tetap menemani lelaki itu ke kantor. Sebuah meeting penting yang harus dihadiri secara langsung oleh Christian membuatnya tidak bisa menolak ajakan sang bos untuk menemaninya ke kantor.
"Aku akan langsung ke ruang meeting, kau bisa ke ruanganku sendiri, bukan?"
Zwetta mengangguk pelan. "Aku bukan anak kecil yang memerlukan bimbingan terus menerus, kau tidak usah khawatir."
Senyuman setipis kertas muncul di bibir Christian, mendengar Zwetta kembali bicara dengan ketus membuatnya senang. Meskipun suasana hatinya sedikit berantakan, namun Christian sudah merasa jauh lebih baik dari satu jam yang lalu. Tamparan yang diberikan Zwetta berhasil membuatnya tersadar dari dunia semu yang diciptakannya sendiri.