"Are you ok?"
Suri yang sedang menyeka air matanya dengan tisu langsung menoleh ke arah Asher yang kini sedang berdiri didepan meja kerjanya.
"Yes, I'am."
"Are you cry?" tanya Asher keras, tidak mampu menyembunyikan keterkejutannya yang begitu besar.
Suri menggeleng. "Tidak, aku hanya sedang merapikan riasanku yang terkena keringat saja."
Merapikan riasan, alasan yang bagus.
Asher tersenyum getir, tumbuh besar bersama Suri membuatnya sangat mengenal gadis itu luar dan dalam. Dia tahu sekali jika saat ini Suri sedang berbohong, gadis itu berusaha untuk menyembunyikan masalahnya sendiri dan hal itu membuat Asher merasa tidak senang.
"Apa ada pekerjaan yang harus aku lakukan lagi?"
Asher menggeleng. "Tidak ada, aku hanya ingin mengajakmu makan siang."
Suri tersenyum. "Aku belum lapar, Asher. Kau bisa makan siang sendiri."
"Kau serius? Bukankah tadi pagi kau hanya makan setengah porsi sereal saja, ya?"