Zwetta menjadi orang terakhir yang namanya dipanggil oleh petugas bandara, dengan berlari kecil Zwetta bergegas menuju gerbang keberangkatan yang akan segera ditutup. Dengan hanya membawa ransel berukuran sedang Zwetta berlari menuju pesawat yang sudah siap terbang, beberapa kali Zwetta meminta maaf pada penumpang lain yang melihatnya dengan tatapan tidak senang. Sebagai orang yang menyebabkan penerbangan sedikit tertunda Zwetta cukup sadar diri untuk segera meminta maaf.
"Ahhh untung saja," ucap Zwetta lega ketika sudah duduk di kursinya dengan posisi terbaik.
Seorang pramugari yang sudah selesai menjelaskan peraturan wajib para penumpang menghentikan langkahnya disamping Zwetta. "Silahkan pasang sabuk pengaman anda, Nona. Dalam dua menit lagi pesawat akan lepas landas."
"Ah iya….maaf, maaf. Aku lupa," sahut Zwetta cepat, secepat gerakan kedua tangannya yang langsung meraih dan memakai sabuk pengaman untuk melindungi tubuhnya dari goncangan.