Setelah berpikir cukup lama, akhirnya Christian setuju memindahkan Luna ke rumah sakit yang direkomendasikan oleh ayahnya. Dijemput secara khusus oleh dokter yang akan mengurus Luna, Christian merasa cukup tenang ketika melihat putrinya dipindahkan dari mobil ke dalam pesawat jet yang akan membawa mereka ke Jenewa.
"Sampai bertemu lagi, Tuan muda," ucap Kainer pelan setengah berbisik pada Christian yang sedang memeluknya.
Christian yang sedang memeluk tubuh Kainer menipiskan bibir. "Maafkan aku, Kainer. Tidak seharusnya kau terluka seperti ini."
"It's ok, Tuan. Ini bukan apa-apa, anda tidak perlu meminta maaf. Itu juga sebuah tindakan yang tidak disengaja, bukan," jawab Kainer sambil tersenyum.
Perlahan Christian melepaskan pelukannya dari tubuh Kainer, dengan tatapan penuh sesal Christian menatap lengan kiri Kainer yang belum sembuh. "Aku benar-benar menyesal, Kainer."
"Sudah Tuan, jangan dibahas lagi. Lagipula saya juga tidak apa-apa saat ini."