Suara alarm yang berasal dari ponselnya berbunyi dengan nyaringnya. Mimpi indahnya dengan Dave seketika buyar. Gadis itu baru bisa terlelap dalam tidurnya menjelang dini hari. Semalaman, pikirannya sibuk berkelana memikirkan kehidupan dan masa depannya yang masih menjadi misteri.
Bagai direkatkan dengan lem, matanya terasa amat sulit dibuka. Walaupun masih dalam keadaan mengantuk, gadis itu tetap memaksakan dirinya untuk bangun karena ia harus pergi ke sekolah. Ia mengangkat selimut yang menutupi tubuhnya, dengan mata yang masih tertutup. Tubuhnya yang sebelumnya berbaring ia tegakkan. Kakinya ia turunkan ke lantai, lalu berjalan ke arah kamar mandi dengan mata yang masih tertutup. Nahas, ia menabrak tembok yang ada di depannya.
"Aduh ...!" pekik gadis itu merasakan kesakitan. Matanya yang sebelumnya tertutup seketika terbuka lebar karena rasa sakit di kepalanya itu.