"Selamat, Zara!" Rayn tersenyum lebar, lelaki itu tampak ingin memeluk Zara tanpa gadis itu sadari.
Namun tak jadi, Rayn kembali menarik kedua tangannya. Zara sendiri masih merasa syok di tempatnya. Menatap hasil rapotnya sendiri macam orang ling lung.
"Kak?" Zara memanggil Rayn.
Lelaki itu menoleh, menatapnya bingung, "Kenapa?" tanyanya.
Zara menatap Rayn sembari meringis pelan, "Ini gurunya ngasih nilai nyasar kayanya? Masa aku jadi rangking pertama di kelas? Ya walaupun di kelas sih. Tapi aku nggak pernah dapet segini, Kak!"
Rayn tertawa, lelaki itu merangkul bahu Zara menuju parkiran. Setelah ini, sekolah akan diliburkan selama tiga minggu. Sebagai bentuk jeda setelah dilaksanakannya penilaian harian.
"Ya gimana? mungkin lo lagi beruntung aja, Ra," ujar Rayn sembari terkekeh pelan.
Zara menghela napasnya berat. Ia memilih diam walau sejujurnya dirinya belum menerima sepenuhnya nilai itu. Ia mengerjakan soal soalnya masih sama. Ia ragu pada semua soal yang dijawabnya.