"Arini ... Di mana kamu? Kenapa tidak datang menemuiku?" Gumam Riadi yang sedang duduk di atas ubin. Ia sangat ketakutan karena masalah ini terlalu besar baginya. Terlebih lagi, ia tidak bisa menyelidiki secara langsung karena berada di dalam jeruji besi.
Semenit dua menit Riadi duduk termenung meratapi masalahnya, Pak Polisi datang dan membuka kunci. "Pak Riadi, ada yang ingin menemui anda!" Kata Pak Polisi yang menikah Riadi ke luar sel untuk menemui tamu untuk dirinya.
Riadi sangat kegirangan, ia berharap itu adalah aku (Arini). Riadi menyeka pipinya yang basah dan segera berdiri untuk berjalan ke luar sel menuju ruang besuk.
Semangat yang semula membara, seketika runtuh setelah Riadi sampai di ruang besuk dan melihat Pricilla lah yang datang, bukan aku.
"P-P-Pricilla!"
Pricilla pun berdiri menyambut kedatangan Mas Riadi. Riadi yang dibukakan borgol oleh Pak Polisi, dipersilahkan duduk di depan wanita yang datang membesuknya. "Silahkan, Pak!" Ujar Pak Polisi.
