Chereads / Teman Gak Ada Akhlak / Chapter 15 - 15. Kehidupan Rumah Tangga

Chapter 15 - 15. Kehidupan Rumah Tangga

Keesokan harinya, pada hari Senin yang cerah, Reita terbangun dari tidurnya bersama istrinya. Ia juga terbangun karena ia harus bersiap untuk pergi ke sekolah meskipun mereka akan digosipkan dengan perkataan pedas dari siswi dan para guru di sana.

Mereka pun bersiap untuk mandi bareng karena mereka sudah sah jadi suami istri. Ini bisa mencegah Reita bisa selingkuh. Bu Echidna bisa memarahinya dengan mengurangi nilai Bahasa Jepang di sekolah sebanyak 3-6 poin.

Setelah sarapan di dapur, mereka pun menaiki mobil Bu Echidna dan mengantar Reita ke sekolah.

"Reita. Kalau pulang sekolah nanti, bantu aku beresin apartemenku. Kayaknya, aku mau jual apartemen itu. Biar untung dikit gitu."

Reita menerima itu. Ia tidak bisa menolak karena Bu Echidna telah membantunya agar tidak telat ke sekolah.

"Iya. Awas lama-lama."

Mereka tidak berbicara sekalipun karena mereka berpaling dari pandangan mereka. Maklum, namanya pasangan baru pasti ada kecanggungan sekalipun.

Mereka sampai di sekolah pada saat mereka mencoba untuk memperkecil percakapan agar tidak menjadi bahan gosip para cewek.

^****^

Setelah mereka sampai di sekolah, para siswi yang melihat mereka sedang bergosip ria. Mereka tidak ingin kalah hits dari salah satu cewek itu. Mereka membalasnya satu demi satu.

"Eh. Katanya siswa kelas XI MiA 2 udah nikah sama guru Bahasa Jepang, lho."

Salah satu teman mereka berbisik ke telinga para gadis lainnya. Mereka tidak kalah debat. Mereka ingin mencoba agar mereka lebih baik dalam berita hangat di posting Pecebook.

*Eh? Masa nikah sih? Padahal, sudah ada pacarnya. Ini pasti selingkuh." Mia menuturkan.

"Mia. Kamu selingkuh terus. Mending nikah seperti itu daripada pacaran gak jelas.* Teman Mia menyarankan agar Mia menikah.

"Mana ada! Aku kan gak punya pacar!" Mia meneriak dirinya yang disindir.

"Sudah yang penting ...." Teman Mia melanjutkan giosipnya.

Reita hanya cuek pada mereka karena cewek selalu memiliki pekerjaan sebagai gosip. Tidak jarang juga ada Lomba Gosip Tingkat Nasional, sehingga gosip merupakan hal yang baik untuk para cewek dan ibu di Indonesia.

Tidak hanya itu, setiap kali Reita berjalan di lorong, banyak cewek yang mengghibah Reita karena Reita sudah menikah. Reita malas berhadapan dengan cewek itu karena hasilnya capek sekali.

Reita masuk ke kelas dan tidak melihat Dona yang masuk ke kelasnya., Hanya keempat teman yang lainya. Tapi, tidak terlalu dekat dengan Reita. Mereka sedang mengurusi urusan mereka.

"Dona kok gak ada? Mungkin gak masuk kali yah!* Gumam Reita tidak melihat Dona masuk sekolah.

Tak lama kemudian, Selly menghampiri Reita ketika Reita duduk di kelas di samping Riku yang sedang tertidur pulas. Jadi, bisa menjadi kesempatan Madun dan Zeni untuk membuatnya menjadi konten EluTube.

"Cie. Udah nikah aja. Minta duit dong!" Selly meminta uang pada Reita karena Reita sudah menikah.

"Gak mau! Cari uang sendiri sana!" Bentak Reita.

"Gak boleh gitu! Kamu kan sudah punya cewek cantik dan imut kayak aku," lanjut Selly dengan teknik yang alay.

Reita membalas,"Bisa gak kamu gosip sepuasmu di kelas tetangga?" Reita berniat untuk mengusir Selly.

"Malas ah! Aprilia mulu yang emang kalau lagi gosip."

Selly menolak karena mengingat Aprilia selalu dominan pada saat menggosip tidak jelas itu. Bahkan, Riku kena gosip hampir setiap harinya. Namun, Riku tetap berada di samping Aprilia meskipun Aprilia memiliki banyak kekurangannya.

"Ya udah! Kamu main Titokku sana!"

Reita menyuruh Selly untuk sebelum melancarkan rencana apes kepada Madun. Namun,

"Bayar Rp.100.000,00 baru main Titokku. Soalnya, aku pelanggan Titokku Kelas Premium."

Selly sangat gengsi kalau tidak main Titokku kalau tidak bayar Rp.100.000,00 di IndoApril dan yang dibayar harus cowok, bukan dia sendiri. Jadi, bapak Selly harus membelikan akun Titokku Kelas Premium setiap bulannya.

"Gue lagi males-males dulu. Jangan ganggu gue!"

Reita malas dan meletakkan kepalanya di atas meja agar Selly pergi meninggalkannya..Selly ingin sekali memotret Reita. Namun, tidak bisa karena ada istrinya yang akan memarahi Selly akibat mengerjai Reita terus.

"Sudahlah! Aku mau kerjain Riku lagi."

Mereka pun beralih kepada Riku. Mereka mencoret wajah Riiku dan membuat wajah Riku seperti wajah bapak muka monyet. Barangsiapa yang melihatnya, orang itu akan tertawa dengan cukup keras.

Setelah bel berbunyi, para murid segera pergi ke bangku mereka masing-masing untuk mengikuti pelajaran Bu Rena yang akan datang menghampiri mereka.

"Selamat pagi anak-anak!"

"Selamat pagi, Bu." Pra murid memberikan sapa kepada Bu Rena.

"How are you?!" Tanya Bu Rena dengan ramah.

(How are you? = Bagaimana kabarmu?)

"I'm pain. Tengkyu."

("I'm pain. Tengkyu," plesetan dari "I'm fine. Thank you.")

"Sebelum kita melanjutkan pembelajaran hari ini, saya akan mengucapkan selamat kepada Reita karena sudah menikah dengan Bu Guru Cantik di sekolah ini. Semoga dapat anak yang imut dan unyu. Nanti aku ambil satu anak yah!"

"Wah! Minta pj dong!" Minta dari salah satu cewek sekelas Reita.

"Malam pertama gimana? Enak gak?" Tanya cewek yang lainnya.

"Udah dapat darah perawannya gak nih?"

"Apakah kamu menikmati pernikahan ini?"

"Istri kamu yang mana sih? Aku pengen lihat."

Reita hanya terdiam dengan suasana kelas yang heboh itu. Mereka (para cewek sekelas Reita) terus meminta pajak jadian pada Reita dan menanyakan malam pertama yang indah dengan Bu Echidna.

Namun, Bu Rena mengalihkan isu dan memulai pelajaran bahasa Inggris. Namun, ada cewek sekelas dengan Reita yang agak cemburu karena Reita sudah diculik.

Ia tidak terima dalam hatinya sambil memandang papan tulis yang berisi kosakata bahasa Inggris.

Mereka pun belajar dengan penuh konsentrasi agar tidak dihukum oleh Bu Rena.

^****^

Sepulang sekolah, mereka pun meninggalkan kelas dan segera menuju ke gerbang sekolah agar mereka bisa pulang, keluyuran ke mall, dan pergi ke taman untuk pacaran.

Riku dan Aprilia berkumpul di parkiran. Aprilia memarahi Riku seperti biasanya karena Riku mudah dikerjai dan Apilia sudah capek membelanya. Ini tidak cukup mudah karena cowok seperti Riku yang suka dikerjain akibat ketiduran di kelas.

Sementara itu, Reita dan Echidna menaiki mobil dan pergi ke apartemen Bu Echidna untuk mengemas barangnya dan pindah ke rumah Reita karena Bu Echidna memiliki istri sekarang.

Dengan mobil sedan Ronda yang nyaman untuk menyetir, para penumpang maupun penyetir tidak merasakan gerakan yang membahayakan mereka. Mereka sampai di apartemen Echidna dengan cepat.

Apartemen yang cukup modern. Bangunan yang terbuat dari Quartz yang didapat dari Nether di Minecraft. Keamanan apartemen tingkat PBI. Serta ada fasilitas yang tak kalah serunya.

Mereka sudah menyerahkan pindahan itu pada pengangkut barang pada pagi hari setelah Bu Echidna pergi dari apartemennya untuk menghadiri pernikahan dengan Reita.

Jadi, mereka mengambil barang tersisa karena para pengangkut malah pergi ke mall bersama pacarnya. Setelah membersihkan dan mengosongkan barang di apartemen Echidna, ia menjual apartemen itu dengan harga Rp.1.000.000.000,00.

Penjualan itu diperantarai oleh pemilik apartemen itu.

"Ayo! Pulang! Kita harus cepat-cepat pulang. Aku mau lihat pengumuman siapa yang menjadi pemenang Lomba HUT RI di Aplikasi Titokku".

Bu Echidna ingin tahu siapa yang menjadi pemenang dalam kejuaraan Titokku tahun ini. Reita membantu istrinya agar bisa melanjutkan rencana apesnya.

"Iya juga. Gue harus cepet-cepet. Entar satu komplek langsung rame gara-gara ada kiriman gue yang datang."

Reita bergumam dan melamun agar rencananya telah berhasil. Reita naik di sebelah Bu Echidna dan istrinya segera melajukan mobil miliknya dan pulang ke rumah Reita agar bisa masak di rumah barunya itu.

^****^

Setelah sampai di rumah Reita, Bu Echidna memarkirkan mobil di garasi setelah Reita masuk duluan. Mereka menekan bel pintu agar Bu Miyoko yang berada di dalam segera membuka pintu pada anaknya itu.

Tak lama kemudian, Bu Miyoko menyambut mereka berdua dengan pakaian emak-emak yang selalu ia kenakan.

"Reita. Eci..Sudah pulang ternyata. Ayo masuk dulu," ajak Bu Miyoko kepada pasangan suami istri itu.

(Eci adalah sebuah panggilan Bu Miyoko pada Echidna setelah menjadi istrinya Reita.)

Mereka berdua masuk ke dalam dan merapikan barang yang Echidna miliki. Ia menyimpannya di kamar Reita.

Jadi, Reita dan istrinya harus berbagi barang di kamar masing-masing. Reita harus menyimpan Light Novel yang ia miliki untuk dibawa ke gudang yang ia simpan. Ia tidak ingin barang miliknya dirusak oleh orang yang tidak punya akhlak sekalipun.

Sementara itu, Bu Miyoko sedang membersihkan rumah sambil mendengar lagu OST Sinetron Kumenangis. Selain itu, Bu Miyoko merawat bunga sambil menyapa tetangga yang sedang lewat.

Tak lama kemudian, terjadilah obrolan yang terjerumus dengan gosip. Entah kenapa setiap bertemu dengan tetangga, Bu Miyoko tidak bisa mengerem mulutnya, sehingga ia malah menggosip Pak RT yang memiliki sayap seperti burung.

Setelah membereskan kamar yang cukup banyak itu, mereka berdua rebahan di ranjang yang sama. Namun, mereka masih belum dekat satu sama lain karena mereka masih belum terjalin hubungan mereka.

"Capek juga yah!"

"Ya iyalah! Barang gue sampai digusur juga."

"Oh iya. Aku melihat buku porno kamu. Waduh! Kamu hebat juga. Lumayan bisa dipraktekkan di rumah."

Echidna tertawa dengan keras. Reita menjadi stres karena Buku porno yang disita oleh ibunya sudah dibaca oleh istrinya dan ia ingin menghilangkan diri dengan menggunakan kekuatan Zaburo.

"Janganlah! Kalau kamu hamil, siapa yang ngajar bahasa Jepang?'

"Tentu saja Riku. Soalnya, dia pinter banget. Cuman akhlaknya yang minus."

Istri Reita bercanda mengenai Riku yang tidak punya akhlak. Setiap mengumpulkan tugas, sudah 8 buku menumpuk di ruang guru. Tidak hanya itu, ia juga membuat 2 guru penting resign untuk sementara.

Sementara itu, Riku dan Aprilia yang sedang berpacaran di taman duduk tenang sambil pegang tangan mereka. Seketika Riku mengeluarkan sapu tangan dan menahan bersin yang keluar dari hidungnya.

"Hatchi!"

"Riku. Kamu kenapa? Kamu pasti begadang lagi!" Tanya Aprilia.

"Gak. Kan kamu yang ajak gue tidur."

"Terus kenapa?" Tanya Aprilia penasaran sekali.

"Kayaknya gue diomongin orang lagi."

"Gak usah bahas itu! yang penting kita nunggu sampai kelas XII."

Mereka duduk di taman sambil romantisan. Mereka berjalan sebentar sebelum pulang pada malam harinya. Ini mengingatkan Makisa dan Elen yang selalu berjalan bersama sebelum Titan menyerang.

Kembali lagi ke Reita dan istrinya.yang asyik rebahan. Mereka membuka Virtual Phone untuk sementara. Mereka membuka sosial media sambil mencari artikel yang enak dibaca.

Tak lama kemudian, ada sebuah teriakan yang mengganggu Reita di sebelah istrinya. Teriakan itu agak mengganggu. Tapi, tidak sampai istri Pak Gubernur yang teriakannya sampai terdengar pinggiran kota.

"Kyaa!!" Teriak istri Reita.

"Kamu kenapa?" tanya Reita mendekati istrinya.

"Aku menang Lomba HUT RI di Titokku."

"Eh? Mana bisa gitu! Kemarin ngapain aja?" Tanya Reita seolah-olah tidak percaya.

"Lumayanlah dapat duit banyak untuk masa depan anak kita nanti."

"Ya udah! Gue mau mandi dulu. Abis itu, mau makan dan belajar lagi. Besok tugas lagi."

Reita meninggalkan istrinya yang sedang mengisi biodata karena ia menang kompetisi lomba HUT RI di aplikasi Titokku.

"Jangan lupa jam 9 bobo bareng yuk!"

Mereka pun beraktivitas masing-masing meskipun mereka menjadi suami istri. Tidak seperti Riku dan Aprilia yang berpacaran seperti suami istri. Reita dan Echidna masih belum dekat sama sekali

^****^

Setelah makan malam, Bu Echidna dan Bu Miyoko pergi menuju ke ruang tenga untuk menonton Ikatan Tjinta, sementara Reita segera kembali ke kamarnya dan kembali belajar sambil membawa paket yang dikirimkan ke rumahnya melalui JNTE.

"Untung saja mereka nonton Sinetron. Gue sudah punya paket Kalapak buat kerjain Madun nih."

"Yosh! Gue sembunyikan kotak ini buat besok biar viral satu sekolah sekalian."

"Stres gue lihat sekolah yang gak ada akhlaknya itu."

Reita kembali ke kamarnya dan menutup pintunya. Ia mengerjakan tugas seperti biasanya dan melanjutkan rencana Madun yang apes itu.

Ia membuka bukunya dan membaca buku untuk sebentar. Lalu menulis dengan tangan kanan yang memegang pulpen Abal. Kualitas pulpen Abal tiada duanya. Biasanya, pulpen itu ditulis oleh para pejabat yang mengerjakan tugas administrasinya.

Harganya sendiri sekitar Rp.50.000,00. Ini cukup murah karena Indonesia merupakan negara yang tergolong maju. Jadi, anak remaja mampu membeli barang ini.

Ia berencana untuk menyelesaikan tugas sekolahnya sebelum membuat rencana untuk mengerjai Madun, lebih tepatnya membalas perbuatan Madun.

^****^

Setelah Reita belajar cukup panjang, ia melihat rencana yang ia lakukan pada Madun. Teman yang sok sastra dan suka berpantun.

"Keknya dia bisa kayak gini nih. Besok atau lusa, gue lakukan rencana gue dan "

"Abis itu, si Zeni,Selly, dan Anna. Habis semuanya kena apes, aku akan buat rencana supaya bisa cerai sama guru satu ini dan gue hidup bebas dari lingkungan yang gak ada akhlak ini," batin Reita seperti adegan Sinetron.

"Reita. Kamu ngapain? Melamun seperti adegan Sinetron?" Tanya Bu Echidna mendekati Reita sambil merayu bahunya.

"Gak! Gue mau beres-beres dulu baru tidur."

"Cepetan yah! Aku gak tahan nih!"

Reita membereskan meja belajarnya sebelum tidur. Ia pergi ke kamar mandi dan menggosok gigi, lalu ia tidur bareng bersama istrinya yang setia padanya.