"Kami mau mengatakan sesuatu. Sebelum itu, panggil Reita kesini! Itu, buat ajak Reita ke sekolah."
Bu Miyoko menolak,"Gak bisa. Reita lagi bobo nyenyak dulu. Kalau sudah, dia akan kesini, kok,"
Mereka berlima ingin tahu apa yang menyebabkan Rieta tidak bisa datang kemari. Padahal, mereka berbaik hati untuk menjenguk Reita dengan ada niat yang tersembunyi di dalam diri mereka.
"Reita kapan keluarnya? Harusnya gak rebahan mulu," tanya Selly dengan pertanyaannya.
"Iya. Reita rebahan mulu. Makanya, dia tinggal kelas," imbuh Dona.
"Dia adalah contoh siswa yang tidak baik," lanjut Madun.
"Tahun depan," canda Bu Miyoko.
"Oh. Kalau gitu, kita akan lulus dan Reita akan ..." Ucapan Zeni terhenti.
"Bukan itu! Reita akan sekolah minggu depan." Bu Miyoko klarifikasi.
"Oh, begitu. Kalau begitu, aku akan rawat Reita dengan sepenuh hati," tekad Anna.
"Kalian mau ke sekolah. Kalian gak kesana?" Tanya Bu Miyoko melihat mereka berlima yang mengenakan pakaian pramuka.
"Gak. Kami mau kasih tau ke Reita yang Ekskul Pramuka," jawab Zeni.
"Pramuka itu gak enak. Udah kayak mau perang aja," komentar Dona dengan Ekskul Pramuka.
"Harusnya Reita harus ikutan juga. Jangan hanya karena alasan sakit, bisa menghindar dari Pramuka," imbuh Madun.
"Entar Istrinya Sleeping Beauty yang cantik dan manis kayak aku datang dan tangkap kita semua," lanjut Selly ngawur.
"Sudah. Mending kalian di rumah aja kalau gak mau Pramuka," putus Bu Miyoko tidak ada pilihan lain.
"Hore! Kita boleh masuk!" Zeni girang karena diperbolehkan masuk.
"Kita bisa rebahan sepuasnya," lanjut Dona segera masuk dari jendela.
"Reita! Aku akan datang untuk memberi bunga." Anna segera pergi ke kamar Reita secepat mungkin.
Mereka pun segera masuk tanpa ketahuan oleh tetangga sebelah. Kalau ketahuan bolos, Tim Satpol Pramuka akan menangkap mereka dan dihukum untuk wajib ikut Pramuka selama 2-3 kali pertemuan.
^****^
Reita masih tertidur dengan tenang. Ia harus istirahat agar Penyakit Kerasukan Mantan tidak kambuh lagi. Ia sudah lelah dan ingin tidur agar bisa sekolah kem,kembali dengan tenang.
Tiba-tiba, ada seorang cewek yang memasuki ke kamar Reita dengan seenaknya dan meloncat ke arah kasur Reita. Secara tidak sengaja, perut Reita tertindas akibat pendaratan yang tiada duanya.
Reita langsung terbangun dengan paksa dan cewek itu segera membangunkan Reita dengan cepat.
Reita melihat cewek yang berada di ranjangnya. Ia mengira cewek itu adalah Dona dan Selly. Reita tidak percaya ada cewek yang seenaknya masuk ke kamar Reita.
"Woi! Masuk gak bilang-bilang! Pergi sana!" Geram Reita dengan ekspresi marahnya.
"Reita! Pramuka yuk! Kamu lagi pramuka dan kami akan bolos di rumahmu," pesan cewek itu pada Reita.
Reita menolak,"Gak! Gue lagi sakit."
Di tengah pembicaraan itu, Anna masuk ke rumah Reita dan melihat ada cewek yang masuk ke rumah Reita tanpa izin. Tidak diketahui siapa yang berada di rumah Reita selain, Dona, dan Selly.
Langit dan petir menyambar di sekujur tubuhnya. Ia tidak akan memaafkan perselingkuhan itu. Suami istri yang sudah menikah harus tetap bersama. Tidak boleh selingkuh sana sini.
"Reita. Kamu ngapain sama cewek tiu?!" Tanya Anna dengan ekspresi yang terkejut itu.
Reita menoleh pada gadis yang berdiri di depan pintu. Anna melihat Reita yang seranjang dengan cewek yang ada di kamarnya secara akrab. Anna merasakan kesedihan karena telah dikhianati oleh Reita.
"Reita jahat! Malah main selingkuh saja. Aku ini calon istrimu! Aku tidak percaya lagi! Aku benci kamu! Mama!" Anna pergi dari kamar Reita dan menangis dengan keras.
"Woi! Mana bisa gitu! Gue bukan istri lu!" Reita meluruskan fakta itu.
Tapi, tidak bisa. Anna sudah pergi. Sementara cewek itu menghilang begitu saja karena melompat dari jendela. Ia menggunakan kekuatan sihir Spiderman agar bisa mendarat dengan selamat.
Reita hanya terdiam dengan mereka. Ia
"Sudahlah! Main Pecebook aja! Males gue ladenin tuh cewek," gumam Reita muali rebahan dan melihat status Pecebokk di Grup SMAN 2 Bandung.
Ia melihat postingan baru yang sedang hangat di media sosial. Setiap murid di SMAN 2 Bandung wajib mengikuti Pecebook, Cuiter, dan Instogram. Kalau Titokku, diperuntukan untuk Virtual Phone merk Xiaoni, Akashi, dan Legacy.
(Pecebook - Grup SMAN 2 Bandung)
(Anna Hyun - 8 Agustus pukul 06:23)
(Reita Selingkuh)
(Lihat Selengkapnya.)
(Reaction :Like - 21. Angry - 45. Care - 102)
(Komentar 92)
(Share - 100 kali)
Begitu Rieta melihat komentarnya, ia melihat komentar yang pedas mengenai dirinya yang selalu selingkuh. Reita kesal dan ingin memarahi yang posting itu. Tapi, karena takut dihujat banyak orang, ia akan dipanggil kepada Wali Kelasnya.
Pernah kejadian siswa yang dilaporkan keluyuran dengan cewek yang kecantikannya sudah di nerf untuk keselamatan siswa itu. Siswa itu dipanggil dan dihukum kerja disiplin di Ekskul Pramuka.
Reita hanya menahan rasa amarahnya karena telah dipermainkan oleh kedua cewek itu. Ia ingin melakukan rencana jahat untuk membalas ketidak-akhlakan mereka. Sudah capek ia terus dijadikan konten media sosial.
Reita pun keluar dari kamarnya dan segera makan di dapur. Ia tidak menyangka temannya sedang bolos Ekskul Pramuka. Ibunya pergi bersama Anna dan cewek satunya lagi agar mereka dilatih menjadi istri yang cantik.
Sesampainya di dapur, ia segera mengambil piring dan segera makan dengan tenang. Ia seperti biasa mengambil ikan di atas meja dan sayur yang menggoda. Ia juga mengambil air minum dari sungai yang bersih agar lanjut rebahan lagi.
Tiba-tiba, suara berisik yang mengganggu Reita sedang makan. Reita mengabaikan suara berisik yang mengganggunya itu. Reita menganggap suara yang berisik itu hanyalah angin lalu saja.
Setelah makan, Reita mencuci piringnya dan kembali ke kamarnya. Ia malas mandi karena suhu kota Bandung masih dingin. Sudah banyak orang yang masuk ke rumah sakit dan menderita Penyakit Alay Akut gara-gara mandi air dingin.
Setelah kembali ke kamarnya, ia mendapatkan notifikasi Instogram dari teman Reita yang tidak ada akhlaknya itu. Foto itu menunjukkan ruang tengah Reita yang televisinya sedang menyala untuk menonton Sinetron Azab.
(Instogram)
(Madun Renaparte - 8 Agustus pukul 6:30)
(Room Tour Rumah Reita)
(Lihat Selengkapnya)
(Like - 10)
(Comment - 3)
(Share -1)
Reita semakin kesal karena rumahnya jadi konten Instogram. Ia juga mengoceh tidak jelas karena mereka berdua memasuki rumahnya tanpa izin terlebih dahulu. Ia pun segera menghampiri mereka berdua yang berada di ruang tengah sambil menonton Sinetron Azab.
Reita mengoceh,"Ngapain rumah gue jadi konten Instogram?!"
Madun dan Zeni menghampiri Reita yang sedang asyik. Mereka menoleh dan menyambut hangat pada Reita dengan perasaan yang tidak bersalah sekalipun. Tidak ada yang tahu kenapa mereka melakukan itu.
"Reita! Nonton Sinetron yuk!" Ajak Zeni dengan duduk santai.
"Marilah! Sinetron ini sangat bermanfaat," lanjut Madun.
"Kalian gak sekolah apa?!" Cocor Reita tidak ada habisnya.
"Kita bolos Pramuka. Jadi, kita kesini sampai sore," jawab Zeni.
"Keluar kagak!" Reita berniat untuk mengusir Zeni dan Madun yang mengenakan pakaian yang biasanya.
"Tidak mau!" Tolak Zeni dengan ketidak-akhlaknya mereka.
"Kalau Engkau ingin mengusir kami,kejar lah kami!" Madun dan Zeni keluar dari ruangan tengah dan berlari di dalam rumah.
Reita ingin mengejar mereka. Ia ingin membalas kelakuan mereka yang telah membuatnya apes madun dan Zeni berlarian seperti anak kecil yang tidak memiliki masa bahagia.
Ia berteriak,"Jangan kabur kalian!"
Adegan kejar-kejaran telah dimulai. Madun dan Zeni berlarian dan menghindari cengkraman Reita di ruang tamu, sehingga ruang tamu menjadi berantakan. Setelah ruang tamu berantakan, mereka pun segera beralih ke ruang dapur.
Di tengah kejaran itu, Madun mengambil beberapa makanan di kulkas dan mengambilnya dengan tujuan menghabiskan makanan yang tersimpan di kulkas.
"Jangan ambil makanan seenaknya!" Cocor Reita dengan amarah yang tak terbendung.
Mereka tidak dengar. Mereka mengarahkan Reita ke kamarnya dan merusak fasilitas Reita yang tersusun dengan rapi. Reita semakin liar dan ingin menghajarnya. Namun, tidak bisa karena Madun dan Zeni lebih cepat daripada Reita.
Ketika mereka sudah sampai ke rumah dengan membawa beberapa bawang belanjaan, mereka melihat Reita dan temannya yang saling mengejar seperti anak kecil.
"Apa ini?" Tanya Dona yang membawa barang belanjaan.
"Siapa yang berantakan semua ini?" Tanya Bu Miyoko menghampiri vas bunga yang jatuh itu.
"Sepertinya ada maling, nih," jawab Anna dengan kemungkinan.
"Tapi, Reita mencuri hatiku, Gak apa-apa," jawab Anna dengan mata yang berbunga-bunga.
Mereka segera menghampiri biang keladinya yang mengejar satu sama lain. Mereka melihat Reita yang melemparkan perabotan rumah kepada Zeni dan Madun.
Seketika ibunya berteriak,"Berhenti!"
Reita dan lainnya berhenti. Mereka menoleh pada Bu Miyoko, Anna, dan Dona yang sudah habis dari pasar. Bu Miyoko
Ia ingin melaporkan pada ibunya. Ia menghampiri ibunya dengan marah yang tak terbendung akibat kelakuan mereka berdua yang tidak ada akhlaknya.
"Ibu. Mereka itu ...." ucapan Reita terhenti pada saat ia mengadu.
"Reita. Kalau kamu main kejar-kejaran, harus sembuh dulu! Nanti, kalau kamu Kerasukan Mantan lagi, siapa yang susah?" Bu Miyoko memarahi Reita.
"Aha! Reita kena marah tuh," ejek Dona yang membawa satu kantong pasar.
"Sayang! Jangan marah atuh! Nanti cepat tua, lho," lanjut Anna.
Zeni cengengesan,"Bu. Reita baca buku porno lagi!"
"Kalian berdua. Main kejar-kejaran jangan di sini! Buat apa Indonesia menjadi 16 terluas di dunia kalau kalian kejar-kejarannya disini?" Bu Miyoko memarahi mereka.
"Sudah! Mending kalian berdua rebahan aja sampai sore. Kalau nggak, nanti kalian ditangkap sama Istrinya Putri Tidur," usul Bu Miyoko
(Info = Istrinya Putri Tidur adalah Shinazuki Riku.)
"Selly mana?" Tanya Bu Miyoko penasaran dengan Selly.
"Selly lagi ganti baju, Bu. Udah 10 menit gak keluar-keluar," balas Zeni.
"Selly is ril of cewek," lanjut Madun dengan Bahasa Inggris yang hancur.
Setelah Bu Miyoko memarahi Reita, Bu Miyoko mengajak mereka untuk sarapan sambil menonton Sinetron Azab dan Kumenangis.
"Mama keterlaluan! Kelakuan emang! Aku benci!" Reita meninggalkan Bu Miyoko dengan penyesalan dan air mata dan meninggalkannya.
"Reita kenapa?" Tanya Bu Miyoko tidak peka dengan anaknya sendiri.
";Lagi PMS dia," jawab Dona sembarangan.
"Pemarah, Marah-marah, dan Stres," lanjut Anna yang pernah merasakan PMS.
"Lain kali aku akan menghampirinya agar tidak Kerasukan Mantan lagi," putus Bu Miyoko.
Bu Miyoko membereskan kekacauan di rumahnya akibat aksi kejar-kejaran yang dilakukan oleh Reita, Zeni, dan Madun. Mereka seperti anak kecil yang belum tahu kejar-kejaran itu apa.
Setelah Bu Miyoko membereskan rumahnya,, Selly keluar dari kamar ibunya dengan kondisi berantakan akibat Selly selalu mengganti semua baju Bu Miyoko dan menyimpannya di ranjang Bu Miyoko.
Selly mengenakan baju gamis Bu Miyoko dan tidak memakai penyangga agar cocok menjadi istri yang baik di masa depan. Mereka pun segera sarapan dengan bersama tanpa memikirkan Reita yang sakit hati.
Setelah 8 jam tidak ngapa-ngapain, hanya rebahan, bercanda, bercerita, dan nonton bareng, mereka mengenakan pakaian Pramuka dan mengucapkan selamat tinggal pada Bu Miyoko karena memberikan naungan untuk bolos di Ekskul Pramuka.
^****^
Di kamar Reita yang berantakan akibat aksi kejar-kejaran anak SMA, Reita sudah menangis di kamarnya. Ia tidak tahu kejadiannya seperti ini. Karena kelakuan mereka berdua, Reita mengurung diri di kamarnya selama 8 jam.
Reita merenung sebentar Dengan pikiran yang entah kemana arahnya, ia berpikir untuk mengakhiri itu semua. Karena mereka, prestasi di sekolahnya menjadi terhalang. Reita hanya duduk terdiam di kamarnya yang berantakan.
"Sepertinya, gue gak mau berteman pada mereka lagi. Mereka selalu membuat gue apes mulu."
"Selalu saja mereka melakukan seperti itu. Padahal, gue gak ngapa-ngapain pada mereka."
"Entah apa yang merasuki mereka."
"Tidak bisa dibiarkan! Gue harus melakukan sesuatu agar mereka gak bakalan bisa ada di sampingku ini."
"Yosh! Aku akan bertekad untuk menyingkirkan mereka di hadapanku dari titik ini,"
Reita mulai membuka buku virtualnya yang kosong ketika ia mendekati meja belajarnya. Ia menuliskan sesuatu mengenai informasi mereka yang sudah ia kumpulkan sejak masuk SMA.
Ia mengingat kelakuan mereka yang membuatnya semakin toxic. Mulai dari Dona yang selalu menghabiskan bekal Reita, Anna yang selalu deketan sama Reita dan ngaku sebagai pacar.
Belum lagi, Selly yang sok cantik dan imut selalu menggunakan sosial media, Zeni yang selalu membuat Reita kena hutang di kantin, dan Madun yang selalu membuatnya malang akibat sastranya yang ngajak ribut itu.
Ia menulis dengan pelan dengan penuh pikiran yang ambisius ingin menyingkirkan mereka. Ia merevisi sebentar agar ia kelak bisa memberikan dampak yang kuat pada mereka berlima.
Setelah menulis cukup lama, ia akhirnya bisa selesai dan diharapkan bisa mendapatkan rencana yang akan membuatnya apes mulu.
"Sudah selesai! Akhirnya! Gue sudah merencanakan semua ini! Tinggal beli di Kalapak dan barang sudah jadi."
"Argh! Gue mau bobo. Udah jam 8, nih. Gue gak makan dulu Soalnya, udah terbiasa sama kelakuan yang gak ada akhlaknya itu."
Reita memilih untuk tertidur dan mengabaikan makanan yang ada di depan pintu. Reita tertidur dengan pulas dan merencanakan untuk membereskan tempat tidur besok harinya.
Ia menunggu kesempatan yang akan datang.
Tepatnya, minggu depan sebelum Hari Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus dan Hari Pramuka pada tanggal 14 Agustus. Event itu cukup baik untuk melancarkan rencana jahat Reita.
[Rencana Amsyong]
[>> Dona von Schutzel (Rinsho)]
[>> Madun Renaparte (Kecoa Terbang)]
[>> Zeni Lin Ho (Annabelle)]
[>> Selly Sentinel (Cabe)]
[>> Anna Hyun (Selingkuh)]