Chereads / Teman Gak Ada Akhlak / Chapter 7 - 7. Kesialan yang Berujung Fatal

Chapter 7 - 7. Kesialan yang Berujung Fatal

Keesokan harinya, Reita terbangun dari tidurnya. Ia membangkitkan diri dari tidur yang cukup panjang itu. Ia melihat virtual phone yang menunjukkan pukul 05:39. Reita bangun meninggalkan ruangannya dan berencana untuk sarapan di sekolah.

Pada saat Reita memasuki kamar mandi sambil membawa handuknya, ia terkejut karena ada ketiga cewek yang sedang mandi secara bareng.

Ketiga cewek itu melihat Reita yang sedang mandi bersama Reita ingin keluar dari kamar mandinya dan menunggu mereka selesai mandi lalu ia akan mandi. Namun, mereka menyapa Reita dengan hangat tanpa pikir panjang.

"Yahoo! Reita!" Sapa Dona.

"Kalian! Ngapain disini?! Kalau nggak jawab, aku mau keluar," tanya Reita.

"Reita. Jangan keluar! Sini! Mandi bareng sama kami!" Ajak Anna.

"Ogah mau!" Cocor Reita.

"Kamu pasti mau mandi bareng sama cewek cantik dan imut kek aku ini, kan?" Tanya Selly.

"Tidak! Kalian cepat mandinya! Aku mau ..."

"Reita! Mandi bareng sama calon istrimu sana! Mama sudah mandi, nih," pesan Ibunya yang berada di belakangnya.

Reita tidak bisa menyanggah perkataan ibunya. Nanti, mereka akan mengatakan Reita akan dikutuk jadi batu lagi.

Reita pasrah dan manis bersama tiga cewek yang sedang bermain sabun. Anna sudah seperti Istri Reita yang mandi bareng. Dona dan Selly main air sabun seperti bermain di WaterBoom.

Setelah itu, Zeni dan Madun mandi secara bergantian. Reita dan ketiga cewek lainnya mengenakan baju mereka dan sarapan bersama di dapur. Pada jam 06:10, mereka yang sudah sarapan dan sarapan segera berangkat ke sekolah dengan menggunakan Go-Rid.

Dengan itu, Reita tidak terlambat lagi seperti kemarin sore.

^****^

Setibanya di sekolah, Reita dan kelima temannya segera ke kelasnya. Mereka mengobrol kecuali Reita yang asyik belajar di Pahameepo.

Sesampainya di kelas Reita, kelima Reita masuk ke kelas pada jam 07:32. Reita berjalan dan berniat untuk belajar setelah duduk di kursi dekat seorang siswa yang di samping Reita. Reita dan siswa tiru sama-sama duduk di depan bangku kelas.

Seorang siswa yang sedang tertidur di bangku depan samping kiri Reita Reita tidak terlalu kena dengan siswa yang sedang tertidur itu.

Rambut hitam yang sedikit panjang dan postur tubuh yang tinggi. Kondisi tubuhnya sedang kelelahan karena aktivitas tertentu. Jaket hitam tentara yang ia kenakan beserta dengan tas hitam yang berisi buku virtual.

Shinazuki Riku (品好き陸). Lahir pada tanggal 23 Maret (Zodiak Aries). Dia adalah siswa sekelas dengan Reita. Hobinya tidur di kelas dan cukup pintar. Dia tidak pernah terlambat di sekolah lalu melanjutkan tidur sebelum pelajaran dimulai.

Tidak heran Riku mendapatkan julukan Suaminya Putri Tidur Mereka berharap Riku dan Putri Tidur akan menikah dan hidup bahagia selamanya. Apalagi kalau tidur bareng, romantis banget tuh.

Selang beberapa saat Reita membuka buku virtual dan belajar, kelima teman yang sedang gabut mendekati Riku dan membawanya ke lapangan sekolah. Reita hanya membiarkan temannya yang sedang gabut tidak jelas itu.

Riku tidak bergerak sedikitpun. Ia hanya menikmati waktu tidurnya. Tatapan yang sayu dan tubuhnya lemas terkulai dapat diangkat dengan mudah. Ini bisa dijadikan konten prank di Titokku. Riku sudah dijadikan alat untuk membuat konten prank yang bertebaran di Indonesia.

Setelah sampai di lapangan sekolah, mereka meletakkan Riku di lapangan sekolah yang belum terlalu ramai. Mereka menidurkan Riku di tengah lapangan sekolah. Mereka selfie dulu agar terlihat hits di media sosial dan merekamnya untuk konten Titokku.

"Ayo! Lari! Sebelum Riku sadar!" Pinta Zeni bersama temannya.

"Yo!" Lanjut keempat teman lainnya mengikuti

Mereka pun menghilang pada saat Riku sedang ketiduran. Riku keenakan tidur Zeni sambil merekam Riku yang keenakan tidur. Tak lama kemudian, banyak siswa dan siswi melihatnya tertidur di kelas. Tidak sedikit dari mereka merekam Riku yang tertidur.

Seorang guru pun memotret Riku yang keenakan tidur. Guru itu melakukan selfie untuk diupload di Pecebook, Cuiter, dan Instogram. Sosial Media buatan Indonesia. Lalu, ia pun membangunkan Riku dengan cara menggombal seperti cewek cantik.

Setelah dibangunkan sama guru cantik, Riku menguap dan ditertawakan oleh sebagian besar siswa dan siswi yang menontonnya. Riku tidak peduli ia ditertawakan. Ia hanya kembali ke kelas dan melupakan kejadian tersebut. Entah apa yang menyebabkan tidur di lingkungan sekolah.

Bel masuk pun berbunyi. Riku dipanggil ke Ruang BK karena sering ketiduran di lapangan sekolah. Sebelumnya ia ketiduran di genteng atap sekolah usai Ekskul Pramuka di sore hari.

Reita belajar seperti biasanya. Bu Aya (Guru Kimia) mengajar di kelas Reita dan bersyukur karena Riku tidak ada di kelas pada saat Bu Aya mengajar. Riku selalu meresahkan bagi Bu Aya.

Bu Aya mengajar tentang Asam Basa, dimana reaksi kimia yang melibatkan pereaksi asam dan basa untuk menentukan pH. Reita tidak lengah dan mencatat seperti orang rajin.

Suasana kelas menjadi sepi dan sibuk mencatat di buku virtual.

^****^

Pelajaran istirahat pun dimulai. Sebelum istirahat, Toko Kalapak melakukan promosi barang yang terjangkau untuk siswa dan siswinya. Setelah Promosi 1 menit, siswa siswi pun istirahat dan dipersilahkan untuk nyari makanan gratis.

Reita istirahat dengan membawa bekal. Reita tidak mau ke kantin karena ingat dengan hutang Prank EluTube Bu Echidna. Reita harus bawa bekal dan menjaganya agar tidak dimakan oleh kelima temannya.

Setelah sarapan, Reita belajar lagi dan mengabaikan kelima teman yang sedang gabut tidak jelas. Mereka sedang asyik gosip Riku yang ketiduran di lapangan sekolah.

Setelah bel masuk, siswa dan siswi kelas Reita kembali ke kelas dan mengikuti pelajaran lagi. Para guru kembali mengajar lagi dan menagih siswanya untuk mengumpulkan tugas mereka. Kehidupan sekolah mulai tenang kembali.

^***^

Pulang sekolah telah tiba. Reita dan siswa di SMAN 2 Bandung harus pulang sekolah karena sudah capek. Tapi, ada yang keluyuran entah kemana. Bahkan, ada sepasang cewek dan cowok yang mampir ke Ciwalk (Cihampelas Walk) sebelum pulang.

Ada juga siswa dan siswi yang pacaran sedang pergi ke Lembang untuk mandi bareng dan romantisan di sana. Ada juga orang yang sedang pergi ke Ganesha Operation bagi orang yang sangat rajin.

Hanya kurang dari 100 per 1000 siswa yang rajin sekali. Reita termasuk di dalamnya. Namun, tidak ikut ke Gatotkaca Operation karena tidak berminat saja. Gatotkaca Operation hanya untuk orang yang ingin kuliah di luar negeri.

Ekskul yang akan dilaksanakan di hari ini harus kumpul. Kalau tidak mengikuti ekskul itu, akan dihukum dengan cara bikin konten Snake Video dengan Wildcard Bucin Tingkat Tinggi. Sudah ratusan orang yang mendapatkan hukum seperti ini. Ini adalah contoh yang tidak baik.

Pada di trotoar Cihampelas, Reita sedang menunggu lampu hijau untuk sepeda. Ia harus pulang ke rumah untuk mengerjakan tugas dari Bu Echidna 4000 esai bahasa Jepang dan dikumpulkan besok. Kalau nggak, akan dinikahi sebulan kemudian.

Tak lama kemudian, sebuah peluru mainan listrik melesat mengenai sepeda terbang Reita. Sepeda Reita lagi buffering dan akan kembali berfungsi 1 jam kemudian setelah jam tayang berikut.

Tak lama kemudian, ada sekelompok siswa siswi yang tidak lain adalah kelima teman Reita. Dona memegang senapan Nerf bertenaga surya. Keempat lainnya sedang memantau Reita.

"Yeah! Headshot!" Dona senang memegang senjata mainan

"Reita kena Prank lagi," lanjut Zeni.

"Sungguh menyenangkan di tengah kegabutan," lanjut Madun.

"Kalau Reita masuk rumah sakit karena kecelakaan, aku akan jadi susternya Reita biar gak kesepian," imbuh Anna dengan mata bunga

"Bisa buat konten Titokku, nih," imbuh Selly memegang virtual phone miliknya.

Reita tidak bisa menggunakan sepedanya. Jadi dia harus membopong sepeda yang mengidap penyakit buffering. Reita mengumpat karena sedang rusak. Ia harus ke rumah untuk memperbaiki sepeda terbang miliknya itu

Reita mendengar tawa yang membesar itu. Reita menoleh ke sebuah halte bis yang didalamnya ada siswa dan siswinya itu. Ia melihat kelima temannya yang sedang asyik merekam kesialan Reita.

Karena ulah mereka berlima, Reita sangat marah. Ia ingin menghajar mereka berlima yang sudah merusak sepeda milik Reita. Ia mengeluarkan suara dengan keras untuk melampiaskan kekesalannya di tengah zebra cross.

"Kalian! Sepedaku jadi rusak gini gara-gara kalian yah!" Reita berteriak sambil membopong sepedanya.

"Gawat! Kita ketahuan!" Resah Dona mendengar umpatan Reita.

"Gimana ini? Kalau ketangkap Reita, bisa gawat nih," lanjut Zeni panik.

" Semuanya! Ada Bus Toya, nih." Anna menunjuk Bus Toya.

"Ayo kita kesana! Aku punya kartu ATM Manja milik Reita. Bisa buat ongkos kita berlima nih." Selly memegang kartu Manja milik Reita

Mereka pun setuju dan menaiki bus Toya dan meninggalkan Reita yang mengoceh ala anak hutan. Mereka juga menyebabkan uang tabungan Reita semakin dikuras karena kartu itu digunakan belanja di mall.

Reita ingin mengejar mereka. Tidak hanya sepedanya yang mengalami buffer, ia kehilangan kartu ATM Manja karena Selly menyolong kartu itu dari tas Reita.

Namun, ada sebuah mobill yang melaju dengan cepat. Mobil F1 berwarna biru gelap dan merah gelap yang bermerek Bagoes melambung dengan cepat. Mobil itu lebih cepat daripada mobil pada umumnya. Namun, hanya satu kursi yang tersedia, yakni seorang pengemudi.

Secara tidak sengaja, mobil F1 itu menabrak Reita dan menghempaskan Reita bersama dengan sepeda terbang miliknya. Karena mobil F1 itu terlalu cepat, ia tidak sempat mengerem karena sedang asyik mendengarkan lagu Titokku.

Reita terlempar ke belakang dan terjatuh dengan luka yang cukup kuat. Sepeda terang miliknya mengalami kerusakan akibat tabrakan itu. Reita kehilangan kesadaran akibat kecelakaan yang disebabkan oleh kelima temannya.

Mobil F1 itu berhenti karena tidak sengaja menabrak seseorang di zebra cross. Alhasil, kemacetan kota Bandung terjadi akibat kecelakaan di zebra cross. Pak Polisi mengalihkan perjalanan para mengemudi dan menghimbau untuk mengaktifkan kendaraan mode pesawat.

Satu ambulan tiba dan membawa Reita ke rumah sakit. Pak polisi membawa orang yang mengendarai F1 ke kantor polisi untuk diinterogasi lebih lanjut. Mereka pun melancarkan lalu lintas agar para pengendara bisa melakukan perjalanan dengan lancar.

^****^

Pada jam 5 sore, di sebuah rumah Reita yang hanya ditempati oleh Bu Miyoko, Bu Miyoko sedang membereskan rumah agar rumah terlihat bersih dan dipuji oleh tetangga sebelah yang sedang kebetulan lewat.

Tiba-tiba ada sebuah virtual phone yang berbunyi pada saat Bu Miyoko sedang membereskan rumah. Ia pun segera menjawab virtual phone yang berdering itu.

"もしもし?!" Sapa ibu Reita.

(もしもし dibaca moshi moshi artinya halo untuk membalas telepon.)

""Halo. Ini dengan Miyoko Renji, bukan?" Tanya penelpon yang menghubungi virtual phone.

"Iya. Ada yang bisa dibantu?" Tanya Bu Miyoko pada penelpon itu.

"Kami dari pihak Rumah Sakit Santo Borromeus memberitahu pada Nyonya Renji bahwa, anak yang bernama Reita Renji sedang mengalami korban kecelakaan. Karena lukanya cukup parah,"

Bu Miyoko terkejut dengan pemberitahuan dari rumah sakit. Namun, ia tidak mengulangi kejadaian yang sama ketika ia terkena prank bahwa anaknya dilarikan ke rumah sakit akibat jatuh dari langit.

"Apa?! Reita masuk rumah sakit karena kecelakaan?" Tanya Bu Miyoko.

"Iya. ia masuk ke rumah sakit gara-gara ia ditabrak oleh Mobil F1 di zebra cross," jawab pihak rumah sakit itu.

"Tapi, apakah ini hanya prank? Reita tidak mungkin masuk rumah sakit hanya karena kecelakaan." Bu Miyoko memastikan bahwa ia tidak terkena prank.

"Kami tidak melakukan prank gak ngotak. Nomor ini resmi dari pihak rumah sakit," tegas pihak rumah sakit.

"Apakah anakku baik-baik saja?" Tanya Bu Miyoko dengan cemas.

"Pokoknya Ibu pergi ke rumah sakit sekarang juga! Ada yang ingin kami bahas mengenai kondisi dari anak Anda."

"Aku mengerti. Aku akan segera kesana," putus Bu Miyoko dengan cepat.

"Ok," tutup pihak rumah sakit memutus hubungan.

Bu Miyoko menyelesaikan pekerjaan rumahnya. Ia membersihkan semua rumah tanpa sisa sekalipun dengan efektif dan cepat. Setelah membereskan rumah, Bu Miyoko mandi terlebih dahulu sebelum meninggalkan rumah.

Setelah mandi dan mengenakan pakaian kimononya, ia segera meninggalkan rumah untuk pergi ke rumah sakit. Ia juga mengunci rumah agar tidak ada maling yang masuk ke rumah dan mencuri hati Bu Miyoko yang berujung dengan perselingkuhan.

Tidak lupa Bu Miyoko memesan Go-Rid untuk membawanya ke Rumah Sakit Santo Borromeus. Ia meminta kepada pengendara Go-Rid untuk mengemudi dengan cepat tapi mematuhi aturan lalu lintas.

Setelah sampai di rumah sakit pada pukul 18:24, Bu Miyoko dikasih uang 100 ribu dari pengendara Go-Rid karena Bu Miyoko sangat cantik, anggun, dan menawan. Bu Miyoko menanyakan kabar anaknya yang masuk rumah sakit

Ia berharap anaknya baik-baik saja.

^****^

Bu Miyoko masuk ke lobi rumah sakit dan menanyakan kabar dari resepsionis itu. Ia Ia pun menanyakan sesuatu apakah hanya prank atau bukan. Ternyata bukan. Panggilan itu bukan prank, melainkan sesungguhnya.

"Dengan ibu siapa?" Tanya resepsionis rumah sakit.

"Miyoko Renji," jawabnya memanggil namanya.

"Bu Miyoko. Silahkan menunggu di bangku sebelah sana! Nanti, Dokter akan menghampiri anda mengenai anak anda," pesan resepsionis dengan menunjukkan kursi kosong di belakang.

Bu Miyoko menunggu dokter yang merawat Reita di rumah sakit. Ia juga cukup cemas karena Reita adalah satu-satunya anak yang Bu Miyoko sayangi. Suami Bu Miyoko sudah tidak ada semenjak kecelakaan yang tidak ada akhlaknya.

Setelah kematian ayahnya, Reita dan ibunya merasa berduka dengan kematian ayahnya. Banyak pejabat ingin menikahi ibunya. Namun, Reita tidak pernah menerima pejabat itu karena hanya memanfaatkan Bu Miyoko saja. Tidak ada yang lainnya.

Tak lama kemudian, ada seorang dokter dengan pakaian yang rapi. Ia berasal dari ras Werewolf. Ia menghampiri Bu Miyoko dengan ramah dan family friendly, tidak toxic dan agresif.

Bu Miyoko ingin menanyakan kabar dari anaknya yang mengalami kecelakaan kepada dokter itu.

Pembicaraan pun dimulai..