"Tapi untuk apalagi aku harus membuka pintu ini, Nicole? Bukankah kita sudah sepakat untuk tidak lagi bertemu jadi biarkan saja kita menjadi orang asing. Aku tidak masalah jika harus hidup sendirian, daripada aku terus saja menjadi penghalang dalam setiap cintamu jadi lebih baik jangan lagi hiraukan aku, Nicole." Anna menyahut dengan suara yang serak, ia berusaha untuk tetap tidak terlihat seperti sedang menangis.
Namun, di balik ketidaktahuannya, Nicole tahu jika ia sedang menahan tangis saat sedang bercakap.
"Anna, kali ini aku tidak akan melakukan itu, aku berjanji jadi tolong buka pintunya, dan mari kita berbicara baik-baik. Ku mohon buka dulu pintunya supaya kita bisa mengobrol sebentar. Jangan lagi menangis, An," sahut Nicole dengan menyentuh pintu apartemen itu.
