Desclaimer i'm not own onepiece, onepiece is originally owned and create by Eichiro Oda.
.
.
.
-Devil Strawhat-
.
.
.
Setelah bertemu dua raksasa elbaf dan berlatih dasar Haki di little garden, mugiwara ichimi melanjutkan perjalanannya ke drum island untuk mengobati sang navigator, dari drum island mereka mendapatkan nakama baru sebagai dokter kapal Tony Tony Chopper..
Setelah beberapa saat perjalanan dari drum island menuju alabasta, dan di alabasta mengalami beberapa pertarungan kecil serta bertemu dengan sang kakak dari Luffy, kini mugiwara ichimi siap mengakhiri tirani crocodile kepada negeri nakamanya. Alabasta.
.
.
.
Saat ini mugiwara ichimi sedang melarikan diri dengan membawa kepiting gurun raksasa yang bergerak ke samping. Mereka menuju Alubarna, namun, Crocodile mengikuti mereka dan menggunakan kekuatan Logia Pasirnya untuk mencoba dan menangkap Vivi, tapi dengan sigap Luffy menangkapnya dan melemparkannya kembali kegurun.
Dia mendarat dengan canggung dalam posisi di mana kepala dibawah dan kaki diatas.
"Heh, Sepertinya sang putri lari dari kita." Robin berkomentar.
"Meh, terserah. Agen di Alubarna harusnya sudah selesai dengan pekerjaan mereka. Hubungi mereka sekarang juga." Crocodile memerintahkan robin. "Kurasa permainanmu sudah berlangsung cukup lama, Monkey D Luffy." Seru crocodile.
Luffy berdiri tegak dengan seringai diwajah bosannya.
"Oh, tidak, crocodile. Permainanku baru saja dimulai.!" Luffy menjawab sambil menyeringai.
"Seharusnya kau tidak membuatku marah, Mugiwara!." Crocodile mengancam, mendengar itu Luffy hanya tertawa kecil.
"Marah? Aku membuatmu marah, Crocy? Percayalah, aku sudah sangat marah. Lagi pula, semua yang telah kau lakukan pada negara Vivi." Luffy menjawab dengan wajah stoic miliknya. "Walau dia begitu naifnya , ingin menyelamatkan setiap nyawa. Dan itulah sebabnya dia selalu kesakitan. Dia pikir dia bisa menghentikan pemberontakan ini tanpa ada yang mati." Tandas Luffy serius.
"Tanpa ada yang mati.? Ada banyak tokoh bodoh dan lembek seperti itu. Mereka yang tidak tahu kebenaran pertempuran. Hanya menjadi beban. Kau setuju denganku?" Crocodile bertanya.
"Mungkin." Luffy menjawab dengan sederhana. Kemudian Crocodile tertawa.
"Tapi orang bodoh sepertimu juga tidak tertolong. Kamu akan menjadi contoh yang sempurna. Mereka yang menjadi akrab dengan orang lain akan mati karenanya. Aku telah meninggalkan ratusan orang seperti itu di belakangku."tambah crocodile.
"Kalau begitu, kurasa itu membuatmu sangat bodoh." Luffy menjawab. Crocodile akhirnya membentak dan menggigit cerutu menjadi dua. Robin terkikik.
"Mungkin aku harus membunuhmu juga, Nico Robin." Ancam crocodile Dia terkikik lagi.
"Jika itu yang kau inginkan, lakukanlah." Dia menyarankan tanpa rasa takut, karena dia tahu dia tidak mampu melakukan itu. Dia mulai pergi. "Dan apa yang terjadi dengan janjimu untuk tidak memanggilku dengan nama itu?" Sarkas Robin kalem
"Itu nama yang bagus." Luffy menyela. "Bahkan jika itu mendapat Bounty." Tambah Luffy
Dia berbalik.
"Wah terima kasih." Kata robin. Kemudian dia beralih ke Crocodile. "Aku akan menuju ke Alubarna." Lanjut Robin sambil melenggang pergi.
"Wanita menyebalkan." Gumam crocodile.
Robin menghiraukan gumamman crocodile, dan mengalihkan pandangannya ke arah Luffy.
"Sekarang kamu menghadapi crocodile, luffy-kun. Aku tahu kamu akan menang, tapi aku penasaran pertarungan seperti apa yang kamu gunakan, kuharap kamu tidak terluka. Aku akan melihatmu dikejauhan." Batin Robin hawatir, sebelum melenggang pergi meninggalkan Crocodile dan Luffy yang sudah bersiap untuk saling berhadapan.
"Kau tahu, sekarang kita sendirian, kau bisa melihat beberapa kemampuanku yang lain." Ujar Luffy kalem. Mata Crocodile berkedut, tetapi dia menolak untuk kehilangan ketenangannya. Dia menarik sesuatu dari mantelnya dan melemparkannya ke depan Luffy. Itu adalah jam pasir.
"Aku akan memberimu tiga menit. Lalu ada yang harus kulakukan." Crocodile memberitahunya dengan nada dinginnya yang biasa. Luffy menyeringai.
"Kau sangat percaya diri, Crocy." Balas luffy. Luffy kemudian menepuk tangan kirinya untuk memunculkan Tanto dalam segel penyimpanan miliknya,
"Saaaaa, majulah crocodile!!" Ujar Luffy menantang.
"DESERT SPADA !" Crocodile berteriak, menanggapi tantangan Luffy. Gelombang pasir mendekati Luffy, menciptakan garis raksasa di gurun. Luffy menghindari serangan yang masuk dan bersiul.
"Mata yang bagus. Jika kau tidak mengelak, kau akan menjerit lebih dari sekedar aw." Crocodile berkomentar. Luffy tertawa.
"Aku tidak tertarik untuk itu." Luffy membalas. Mata crocodile kembali menggelap. Dia mencoba menebas Luffy dengan kailnya, tapi Luffy mengelak dengan menarik tubuhnya sedikit ke belakang. Kemudian Luffy mencoba menebas tantonya kearah Crocodile, tetapi dia berubah menjadi pasir dan menarik bagian tubuhnya itu. Crocodile terbentuk kembali di belakang Luffy.
"Tidak ada yang bisa melawanku di sini, di gurun, Mugiwara. Sebaiknya kau menyerah untuk hidupmu." Dia memberitahunya. Dia mencoba menebas Luffy dengan kailnya, tetapi ketika dia menghindar, dia meraih lehernya dengan tangan kanannya.
"Armament!" Luffy bergumam dan memberikan pukulan kuat di usus Crocodile, menggunakan Haki pada serangannya untuk mencegah crocodile mengubah tubuhnya menjadi pasir. Serangan Itu membuat crocodile terpental cukup jauh.
Crocodile berhenti berguling, Dia menatap Luffy dengan mata melebar.
'Pengguna haki di Paradise?' pikirnya. "Lebih baik aku tidak membiarkan ini mudah lagi."lanjut crocodile dalam pemikirannya
Dia membentuk tangannya menjadi semacam pisau.
"Desert Girasole!" dia mengumumkan dan meninju ke tanah. "Sekarang cobalah menghindari itu." Ujarnya bangga
Tanah di bawah Luffy runtuh dan dia jatuh ke dalam lubang. Tanah di bawahnya kemudian berubah menjadi pasir apung. Dia segera mulai berlari, untuk menghindari terkubur hidup-hidup. Kemudian dia merasakan Buaya mendekat, mendatanginya dengan kait di tangan kirinya dan sesuatu yang tampak seperti semacam bilah yang terbuat dari pasir.
"Jadi, dia tidak lagi meremehkanku." Pikir Luffy. Dia menghindari kail. 'Itu bagus.'
"BARCHAN!" Teriak crocodile.
'Haruskah aku mencoba memblokirnya?' Pikir Luffy.
'Sampah.' pikir Luffy sambil menghindari jejak pasir yang masuk hampir satu milimeter.
"Penghindaran yang bagus." Crocodile memuji, "Sepertinya kau lebih kuat dari yang kubayangkan, Mugiwara!" Tilai crocodile
Tapi kemudian Crocodile menggunakan kedua kakinya untuk menendang Luffy langsung ke tengah pasir hisap, sementara dia menggunakan kekuatan buah iblisnya untuk tetap berada di udara.
Segera setelah mengenai bagian tengah dengan salah satu kakinya, Luffy mendorong dirinya sendiri ke udara dan menggunakan Sunshin-nya untuk mencoba dan dengan cepat keluar dari lubang, tetapi Crocodile terbentuk dari pasir terdekat di depannya tepat saat dia akan meninggalkan lubang.
Luffy menghindari tendangannya mengelak dari tangan kanannya, yang berbentuk kail itu mendekat, yang Mecoba menangkapnya
Luffy tahu bahwa jika dia menghindari tebasan, Crocodile mungkin akan mendapatkan cukup waktu untuk menendangnya kembali.
"Armament." Dia bergumam dan memperkuat area dadanya dengan armor haki hitam mengkilat. Kail itu mengenainya, tetapi tidak dapat menembus pertahannya. Crocodile tampak terkejut, tetapi dia tidak punya banyak waktu untuk itu, karena dia melihat lawannya menarik kedua tinjunya kembali ke tengah lubang.
'Dia pengguna buah iblis!' pikirnya, khawatir. Lawannya memang terlihat sangat fleksibel, bahkan untuk anak laki-laki, tapi dia tidak mengira itu sebenarnya karena buah iblis.
"Gomu Gomu no…" Luffy mengumumkan. Mata crocodile terbelalak.
"Bazooka!" Lanjut Luffy menyelesaikan nama jurisnya. Dengan jurus itu ia memukul Crocodile langsung ke dadanya. Shichibukai itu sempat melompat sedikit ke belakang untuk mmenghindari serangan itu, tetapi dia masih dikirim terbang ke gurun.
Luffy akhirnya bebas dan melompat keluar dari lubang dengan pasir hisap. Dia mendarat di depan musuhnya.
Crocodile batuk sedikit darah dan menatap musuh mudanya dengan marah.
"Dia jauh lebih kuat dari yang kukira."
"Yah, aku seharusnya tidak meremehkanmu, Devil Strawhat Monkey D Luffy." Ujar Crocodile . Luffy menyeringai.
"Kamu benar." Luffy memberitahunya. "Tapi sepertinya aku melakukan kesalahan yang sama, Royal Shichibukai, Sir Crocodile." Dan dia bersungguh-sungguh. Bahkan menggunakan Soru, Crocodile mampu mengikutinya. Dia mungkin tidak memiliki kekuatan mentah yang dimiliki Luffy, tapi dia pasti memiliki buah iblis logia yang sangat kuat dan telah menguasainya dengan sangat baik.
Mata musuhnya mengarah ke jam pasir di tanah. Tiga menit sudah lama berlalu. Dia merengut karena marah dan kesal.
"Baiklah, haruskah kita menyelesaikan ini?" dia bertanya setelah beberapa detik hening. Dia meletakkan tangan kanannya pada kailnya dan menarik bagian emasnya, memperlihatkan kail beracun di bawahnya.
"Dalam perkelahian antara bajak laut, apa pun bisa terjadi. Tidak ada yang terlalu kotor atau tidak adil. Pertempuran antara dua bajak laut itu sampai mati."crocodile melanjutkan. "Dan seperti yang bisa kaulihat, aku bukan salah satu dari orang bodoh yang puas hanya dengan memiliki buah iblis. Aku telah melatihnya dan mengubahnya menjadi senjata."terang crocodile bagga dengan senjatanya
Tangan kirinya membentuk pedang. Luffy mengangguk.
"Aku juga sudah bosan." dia membalas. Mata crocodile sedikit melebar. Luffy mengambil pedang yang tersaring dipinggangnya dan mengalirkan Haki pada pedang tersebut.
(Tanpa mengeluarkan bilah pedangnya.)
"kami o sasu" Luffy meyebutkan jurusnya dan didetik berikutnya dada kiri Crocodile berlubang cukup besar.
Crocodile memandang tangan itu dengan skeptis.
Tanpa sepatah kata atau reaksi apapun dari Luffy , crocodile terjatuh dan mati.
Membuktikan serangan terakhir Luffy menjadi akhir dari pertempuran mereka.
"Senang bertarung denganmu crocodile.!" Ujar batin Luffy
"Aku tahu kamu akan menangi." Suara melodi lembut diumumkan. Luffy berbalik dan melihat Robin yang tampak tersenyum manis kearahnya.
"Jadi, kamu telah kembali, Nico Robin." Luffy memberitahunya. "Sekarang, apa kamu mau bergabung denganku.?" Tanya Luffy lembut
"Aku senang di ajak langsung olehmu, captain-kun." Balas Robin tersenyum manis
Luffy kemudian merasakan aura lain mendekat.
"Aku menemukanmu!" Kata orang yang mendekat. Yang ternyata Seorang prajurit dengan cat putih di wajahnya dengan pakaian putih dengan simbol hitam mendekat. Itu adalah Pell. Tapi kemudian dia melihat mayat Crocodile tergeletak di tanah, dengan dada kiri berlubang sampai terlihat pasir dibawahnya.dan menatap Luffy yang sedang mengamati Ms. AllSunday dengan tangan disilangkan.
Robin yang tahu dia diperhatikan hanya memasang wajah santai terlihat sangat tenang.
"Luffy-kun akhirnya kita bersama lagi,, aku benar benar senang." Batin Robin girang.
"Sepertinya kamu dapat jemputan Luffy." Robin berkata sambil menunjuk pell
"Iya." Luffy membenarkan. "Tapi jangan khawatir kamu akan ikut bersamaku." Lanjut Luffy
"APA???BAGAIMANA KAU BISA MENGATAKANNYA ?! TIDAK KAU TAHU APA YANG DILAKUKANNYA?" Teriak Pell tak terima.
Luffy menatapnya.
"Dia melakukan hal buruk, ya. Tapi semua ini perbuatan crocodile. Bukan robin." Dia memberitahunya dan menunjuk ke mayat Crocodile. Prajurit itu mengertakkan gigi, tapi kemudian mendesah pasrah.
"Kamu punya alasan sendiri untuk mematuhi Crocodile." Luffy bertanya pada Robin. "Apa itu?" Lanjut luffy
Robin menghela nafas. Tidak ada gunanya menyembunyikan apapun dari lelaki yang dicintainya ini.
"Perlindungan. Dan kesempatan untuk melihat Poneglyph di Alabasta ini Aku sedang mencari Rio Poneglyph." Dia memberitahunya. Luffy mengangguk.
"Aku mengerti kamu ingin meneruskan usaha Prof. Clover dan sarjana ohara yang lainnya.?" Tanya Luffy
"Iya…" jawab Robin sederhana.
"Hmm aku jadi ingin menjadi batu itu biar dicari cari olehmu shishishishi" canda Luffy menggoda
Robin yang digoda Luffy hanya bisa memerah sebelum " kamu lebih dari itu luffy-kun." Batin Robin menegaskan.
"Arara,, fufufu,,, jangan menggodaku Luffy!" Tanggap Robin disela blushingnya
"Baiklah kalian berdua.kita bertiga harus menghentikan perang." Luffy mengumumkan dan mengambil Crocodile dengan salah satu tangan karetnya.
Sebelum dia menggigit jempolnya dan merangkai insou dan diselesaikan dengan menghentakkan tangan nya ketanah sambil sedikit berteriak..
"Kuchiyose No Jutsu" teriak Luffy menyebutkan jurusnya
*Pooph* muncul gumpalan asap yang cukup banyak, setelah asap mereda muncul dua ekor gagak raksasa yang mana satu diantaranya dinaikki Robin dan Luffy dan satu yang lainnya dinaikki Pell sambil membawa mayat Crocodile.
.
.
.
"Ayo kita hentikan perang bodoh itu!". Ajak sekaligus Perintah Luffy.
.
.
.
Setelah cukup lama terbang menggunakan gagaknya Luffy, Robin, dan Pell menemukan raja Alabasta Nevertari Cobra. Mereka memustukan membawa sang raja dengan mereka menuju Alubarna untuk menghentikan perang..
.
.
.
Saat tiba di Alubarna mereka dapat melihat kedua pasukan yang saling berhadapan namun terhenti akibat kedatangan Vivi. Melihat hal itu Cobra meminta turun dan menemui anaknya Nevertari Vivi..
Setelah turun mereka menghampiri Vivi dari belakang sebelum Luffy mengeluarkan suaranya pertamakali.
.
.
.
"Apakah kau sudah menemukan bomnya?" Tanya Luffy kepada Vivi.
Merasa ada yang bertanya Vivi menengok kebelakang dan menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Aku langsung pergi ke sini. Aku tidak punya banyak pilihan. Tapi aku sudah memberi tahu yang lain." Ujar Vivi menjelaskan.
"Bom apa?" Cobra bertanya dengan kaget. Robin menoleh padanya.
"Crocodile menaruh bom di menara jarum jam. Bom itu seharusnya akan segera meledak." Jawab Robin. Cobra bersama dengan para penjaga tampak kaget mendengar jawaban Robin.
"Aku juga sudah memberitahukannya pada para marine." Luffy menambahkan. "Tapi aku tidak percaya mereka, jadi-" tambah Luffy terpotong.
"Aku akan pergi ke menara jam, kalau begitu." Pell memberi tahu dari belakang mereka. Luffy berbalik dan mengangguk.
Luffy kemudian melihat ke arah raja, yang menjawab dengan sebuah anggukan. Lalu Pell hanya mengangkat bahunya dan juga mengangguk.
"Luffy-san! Kau tidak boleh percaya padanya!" Teriak Vivi begitu mereka menghilang di kejauhan. Luffy menggelengkan sebuah kepalanya.
"Dia tidak akani mengkhianatiku, seperti yang ia lakukan kepada Crocodile." Tegas Luffy. Mendengar itu,Vivi menatapnya kaget.
"Sepertinya kau belum mengerti dialah yang merencanakan pertemuanku denganmu untuk menghentikan tirani Croocodile. Aku jelaskan padamu jika Kau tidak bertemu denganku mungkin sekarang Crocodile berhasil mewujudkan keinginannya." Ungkap Luffy membungkam Vivi. Kemudian Luffy berbalik dan berjalan menuju lokasi yang sebentar lagi akan jadi medan perang.
"Tapi tidak ada waktu untuk merenungii semua itu, ada hal yang lebih besar untuk dikhawatirkan." Tegas Luffy kembali.
Luffy menunjuk ke arah kota, di mana para tentara pemberontak dengan cepat.
'Hujan akan sangat berguna sekarang.' Batin Luffy berpikir. Kemudian Luffy merasakan seseorang yang mendekat.
"Vivi." Sebuah suara pernyataan.
"Kohza!" Vivi berteriak saat melihatnya. "Dengar, ..." Ucap Vivi terpotong.
"VIVI!" dia menyela. "Siapa yang menghambat hujan di negara kita?"
"Crocodile." Vivi berkata dan menunjuk Mayat sang Shicibukai. Mata pemimpin pemberontak itu melebar karena terkejut.
"Pahlawan negara ini? Dia yang berada di belakang segalanya?" Kohza bertanya.
"Crocodile tidak pernah menjadi pahlawan." Luffy memberitahunya dan semua orang menoleh padanya. "Dia merencanakan semua ini, tetapi dia tidak menginginkan negara ini." Jelas Luffy nanggung.
Semua menatapnya dengan ngeri.
"APA!!! JADI, MENGAPA DIA MELAKUKAN SEMUA INI?" Teriak Vivi terkejut.
Luffy menatapnya.
"Dia menginginkan senjata kuno, Pluton." Luffy memberi tahu mereka. Dia berbalik ke arah raja, yang menatapnya, kaget. "Kau tahu senjata bodoh itu kan.?" Lanjut Luffy bertanya.
Cobra mengangguk.
"Lokasinya seharusnya tertulis pada poneglyph di bawah istana. Itu adalah yang dilindungi keluarga kerajaan." Cobra memberi tahu mereka. Luffy mengangguk.
"Ms. AllSunday mencari batu itu juga, tetapi karena alasan yang berbeda. Itulah alasan dia membantunya." Luffy memberitahunya. Lalu dia berjalan melewati mereka dan mengangkat mayat Crocodile lagi.
"Ayo kita pergi untuk menghentikan perang." Ajak Luffy
Kohza menatap ke arah Luffy.
"Maaf, tapi siapa kau?" Dia bertanya. Luffy menoleh padanya.
"Aku Monkey D Luffy, seorang bajak laut."jawab Luffy.
Semua orang (kecuali Vivi dan Robin ) sangat terkejut mendengarnya.
"Seorang bajak laut? Apa yang dilakukan bajak laut di sini?" Tanya kohza
"Aku yang membawa Vivi kembali ke Arabasta dan akulah yang membunuh Shichibukai ini." Luffy memberitahunya. Kohza menoleh ke Vivi.
"Benarkah itu?" dia bertanya pada Vivi. Dia hanya tersenyum dan mengangguk.
"Ayo pergi sekarang." Luffy menyela mereka. "Semakin banyak waktu yang kita buang, semakin banyak orang yang mati."
Mereka dengan cepat mengangguk dan mengikuti Luffy. Luffy, Robin, Vivi, Cobra dan Kohza semua berjalan menuruni tangga yang menuju ke istana.
"KIBARKAN BENDERA PUTIH!" Teriak Vivi. Semuanya mendongak.
"BENAR!" teriak raja sebagai konfirmasi. "SEMUA ORANG TURUNKAN SENJATA KALIAN! ROYAL ARMY!" Lanjut Cobra.
"Jika kita melakukan itu, apa yang akan terjadi dengan negara ini?" salah satu penjaga kerajaan bertanya. Kemudian mereka menyadari siapa yang berjalan di samping mereka.
"Itu Kohza! Apa yang dilakukan pemimpin pemberontak bersama mereka?" seorang prajurit kerajaan bertanya dengan kaget.
"DENGARKAN MEREKA!" Kohza berteriak. "KAMI TIDAK LAGI MENGINGINKAN KEMENANGAN ATAU PERANG! PERANG INI HARUS BERAKHIR!" Lanjutnya menjelaskan
Para prajurit memandangnya kaget, sangat terkejut dengan kata-katanya.
"AKU AKAN MEMBERITAHU PASUKAN PEMBERONTAK BAHWA PERANG INI TIDAK ADA ARTINYA! SELURUH KEAJDIAN, DISEBABKAN OLEH PRIA INI!" Kohza berteriak dan menunjuk ke arah mayat Crocodile. Luffy mengangkat mayat Shichibukai supaya posisi mayat itu berdiri.
"Crocodile?" bisik mereka.
"TOLONG KIBARKAN BENDERA PUTIH!" Kohza sekali lagi meminta. "AKU MOHON!" Lanjut parau kohza.
Para tentara kerajaan akhirnya melakukan apa yang dia katakan dan mengibarkan bendera putih di depan pemberontak. Tentara pemberontak yang mendekat berhenti setelah melihat itu. Pemimpin pemberontak Kohza juga mengambil satu bendera dan melangkah ke depan.
Empat orang lainnya berada di belakang pasukan kerajaan.
"PERANG INI BERAKHIR!" Kohza mengumumkan di depan. "PEMBERONTAK, TENANGKAN KEMARAHANMU DAN BUANG SENJATAMU! TENTARA KERAJAAN SUDAH TIDAK INGIN BERPERANG!" Teriak kohza
"Benarkah itu?" tanya salah seorang prajurit pemberontak di garis depan. Hehe adalah salah satu orang yang memimpin.
"Iya." Kohza konfirmasi.
Kemudian, seseorang di barisan tentara kerajaan mengambil pistol dan menembakkan Kohza.
Luffy menyadari ini. Kemudian mengaktifkan Soru dan tepat pada waktunya, dia yang menghalangi peluru. Dia mengarahkan peluru ke suatu tempat di udara. Dia memelototi orang yang melakukan ini dan pria itu langsung jatuh.
"KOZHA-SAN!" teriak beberapa tentara pemberontak, seolah-olah dia terkena tembakan. Kohza berbalik dan melihat ke arah penyelamatnya.
"Kau ..." bisiknya kaget.
Kemudian Luffy turun dari platform tempat Kohza dan dia berdiri.
Dia melangkah di tengah antara kedua pasukan sambil menyeret mayat Crocodile ditanah.
Dia berbalik ke samping, sehingga pasukan kerajaan di sebelah kanan dan pemberontak di sebelah kirinya.
"Siapa itu?" beberapa suara bertanya dari kedua sisi.
"AKU MONKEY D LUFFY!" dia mengumumkan. "Aku yang membawa putri Vivi kembali ke negaranya dan aku di sini untuk berhubungan perang ini." Deklarasi luffy.
"Luffy-san ..." bisik Vivi dengan mata di matanya. sang Raja memandang Vivi dan meraih lengannya dan tersenyum padanya.
"Kau telah menemukan teman yang baik." Cobra memberitahunya. Vivi hanya mengangguk dan tersenyum.
"Pria ini!" Luffy melanjutkan dan menunjuk Mayat Crocodile yang kini dia injak dikakinya.
"Royal Shichibukai, Sir Crocodile, adalah orang yang menyebabkan perang ini."terang Luffy.
Pernyataan ini menyebabkan keributan di antara para prajurit. Mereka dalam kondisi tidak percaya.
"Tapi Crocodile-san ..."
"... Pahlawan negara ini ..."
"... Penyelamat kita! ..."
"... Tidak mungkin ..."
"DIAM!" Luffy berteriak dan menyela mereka. Mereka semua menaruh perhatian mereka kembali padanya.
"Dia menggunakan dance powder untuk membuat negara ini kering!"
Banyak mata melebar setelah mendengar ini.
"Dia dan kelompoknya Baroque Works adalah alasan perang ini terjadi. Sudah menjadi rencana mereka selama ini membuat negara berperang, tapi aku mengalahkannya dan kruku mengalahkan para agennya." Ungkap Luffy serius.
Semua orang mulai berbisik di antara mereka sendiri.
"Jika ada yang masih melanjutkan pertempuran..." Luffy menyuarakan dan mengeluarkan pedangnya.
"Majulahhh!!!! Dengan senang hati Aku akan melayanii kalian semua!" Deklarasi Luffy sambil memasang wajah stoic miliknya.
Para prajurit menatapnya dengan tak percaya, begitu juga Kohza, Cobra dan Vivi (meskipun sudah tahu bahwa Luffy sangat kuat). Mereka tidak percaya apa yang dilihat mata dan di dengar telinga mereka.
"Luffy-san …" Vivi berpikir pada dirinya sendiri ketika dia memandang Luffy, berada di antara kedua pasukan.
"Kamu semakin keren Luffy-kun." Batin Robin bangga.
"Jika tidak, turunkan senjata kalian! Perang bodoh ini telah berakhir." Ujar Luffy kalem.
Para prajurit saling memandang dan setelah beberapa saat mulai menjatuhkan senjata mereka. Luffy bisa melihat bahwa bahkan agen-agen Baroque bekerja itu juga mulai menjatuhkan senjata mereka, tidak berani melawan pria yang mereka tahu telah membunuh Bos mereka.
Kemudian Luffy merasakan kehadiran lain di antara kerumunan, yang jelas berbeda. Luffy melihat wakil kapten Tashigi dan dua marine lainnya berusaha untuk melewati tentara pemberontak. Para prajurit bergerak keluar dari jalan mereka setelah melihat lambang Marine.
Setelah mereka melewati kerumunan, Tashigi memandang Luffy dengan ketidakpastian. Luffy mengangguk padanya.
"Dia milikmu." Luffy memberitahunya. Tashigi hanya mengangguk dan menatap Shichibukai yang telah tak bernyawa.
Tashigi mengalihkan perhatiannya pada Luffy sekarang.
"Devil strawhat Monkey D Luffy! Anda juga seorang bajak laut, tapi kau telah menyelamatkan negara ini, jadi atas jasamu saya berterimakasih." Ujar Tashigi formal.
Tashigi menundukkan kepalanya. Aksi ini membuat semua orang terkejut, karena melihat bahwa Luffy adalah bajak laut dan karena kasih pelayaran kepada bajak laut non-Shichibukai.
"Apakah kau sudah menghandle bom itu?" Luffy bertanya padanya. Tashigi mengangkat kepalanya karena terkejut. lalu mengangguk. Lalu Luffy menundukkan kepalanya.
"Kalau begitu aku juga harus mengucapkan terima kasih." Ujar Luffy menundukkan kepalanya sambil menyilang kan tangan kanannya didada. Tashigi menatapnya dengan sangat terkejut,dan sedikit blushing.
"Sekarang dengarkan!" Teriak Luffy.
"Mulai hari ini, aku mendeklarasikan Arabasta teritori Strawhat-kaizokudan. Jika ada yang berani melakukan hal seperti ini di negara ini, aku akan membunuh mereka seperti aku membunuh Crocodile!" Deklarasi Luffy memutuskan.
'Luffy-san ...' batin Vivi
Tak berselang lama kemudian hujan mulai turun lagi. Setelah beberapa saat, Igaram juga tiba, membawa anak yang selamat dari Nanohana, yang menegaskan semua yang dikatakan Luffy dan Kohza.
.
.
.
Pada akhirnya tirani Croocodile dan permasalahan civil war alabasta telah berakhir ditangan sang calon raja bajak laut…
.
.
.
Devil strawhat..
Monkey D Luffy…
.
.
.
Malamnya, Nefeltari Cobra mengundang calon Raja Bajak Laut di kamar pribadinya untuk mendiskusikan hal-hal penting dengannya. Luffy baru saja memasuki ruangan bangsawan yang besar.
"Anda memanggilku heika?" Tanya Luffy.
"Duduklah.", Kata Cobra sambil menunjuk ke kursi kulit berwarna coklat.
"Aku memanggilmu ke sini untuk berbicara denganmu tentang berbagai hal."tambah Cobra.
"Seperti?" Tanya Luffy.
"Pertama, saya ingin berterima kasih dengan sepenuh hati karena anda telah menyelamatkan negara kami. Tindakan Anda sangat berarti bagi kami dan rakyat kami." Ujar Cobra.
"Oh, itu menyenangkan. Anda tidak perlu berterima kasih padaku tentang itu." Balas Luffy kalem.
Wajah Cobra berubah serius, sama seperti dia sendiri.
"Kedua, mengapa Anda memutuskan megajak Nico Robin menjadi krumu?"
Ini menarik minat Strawhat.
"Nico Robin?"tanya Luffy pelan.
"Ya, Miss. All-Sunday, Devil Ohara. Mengapa Anda membuatnya bergabung denganmu?" Tanya lagi Cobra.
"Dia tidak seperti bagaimana rumor menyebutnya. Dia innocent, dia korban dari sebuah keegoisan yang mengatasnamakan keadilan!" Jawab Luffy sedikit emosi.
"Dan kenapa aku mengajaknya bergabung? Itu adalah keputusan ku dan tidak ada yang bisa menginstrupsi keputusan ku!!." Tambah Luffy serius.
"Oh, begitu.", Raja bergumam. "Jika dia tidak jahat, mungkin itulah alasan dia berbohong kepada Crocodile tentang konten Poneglyph."
"Dia berbohong?", Tanya Luffy santai.
"Pernahkah kamu mendengar tentang Pluton?", Tanya Cobra kembali.
"Ya, tapi hanya sekali. Dikatakan sebagai warship yang sangat mengerikan, bukan?" Tanya balik Luffy.
"Ya, kapal perang yang mampu menghancurkan sebuah pulau.", Cobra membenarkan.
"Saat aku berada di reruntuhan, dia mengklaim bahwa Pluton bahkan tidak disebutkan sekali pun di Poneglyph, tapi sebenarnya Poneglyph ini memberitahu lokasi tepat dari Pluton berada. Aku benar-benar tidak tahu mengapa dia berbohong ... " Ujar Cobra.
"Itu mudah, karena dia dipihakku sedari awal, jika anda penasaran detilnya anda bisa menanyakannya keputrimu." Jawab Luffy.
"Sepertinya tidak ada lagi yang ingin anda bicarakan, kalau begitu aku akan keluar Heika." Ujar Luffy sambil beranjak pergi.
Dengan itu, Alabastan menghela nafas lagi, memanggil orang-orang terbaiknya ke kantornya. "Igaram, Chaka, Pell! Kita perlu bicara!"
.
.
.
Sepanjang malam, berita tentang bagaimana Monkey D. Luffy mengklaim Kerajaan Gurun Alabasta sebagai Wilayah Topi Jerami menjangkau dunia.
.
.
.
Di pagi hari, setelah bangun, "Luffy-san" ujar seorang prajurit sambil memberikan amplop kepada Luffy. menerima tiga amplop, yang dia buka. Yang pertama adalah undangan wawancara oleh kantor berita Alabasta. Wawancara akan dilakukan satu hari kemudian.
"Wawancara!", Kata Nami, terlihat bersemangat tentang itu.
"Apakah kau akan mengikutinya?" Tanya lanjut Nami.
"Tentu saja, Aku punya banyak hal untuk diberitahukan kepada orang-orang Alabasta." Jawab Luffy kalem.
"Pastikan untuk tidak memberi tahu mereka omong kosong.", Sanji bercanda.
"Luffy, Luffy!", Chopper berseru sambil melompat agar bisa melihat hibrida kecil itu.
"Ada apa di amplop berikutnya?"tanya Chopper
Amplop kedua hanya berisi poster buronan yang diperbarui tentang dirinya dan yang baru tentang Zoro.
WANTED
DEAD OR ALIVE
Devil Strawhat
Monkey D. Luffy,
Bounty :
250.000.000 Berry
WANTED
DEAD OR ALIVE
Pirate Hunters
Roronoa Zoro
Bounty :
60.000.000 Berry
WANTED
DEAD OR ALIVE
Devil Child
Nico Robin
Bounty :
80.000.000 Berry
"Sugoooi!", Rusa yang sama berseru lagi, bintang di matanya. "Bounty yang tinggi, luar biasa!" Katanya.
"Yeah.", Usopp menambahkan, sambil menepukbahu captainya.
"Aku bangga padamu, Kapten, tunjukkan pada dunia betapa kuatnya dirimu!" Ujar bangga Usop.
"Mereka- mereka menggandakan hadiahmu…", Kata Nami ketakutan.
"Mengapa tidak ada yang mengatakan sesuatu tentang bountyku?!" Sedih Zoro meraung marah dengan gigi tajam.
"Karena tidak ada yang peduli padamu."olok Sanji pada Zoro.
"Mendengar nya dari orang dengan bounty 0 Berry! Oh lucu sekali."geram Zoro pada saingannya yang bersahabat.
"Koki menyebalkan!"lanjut Zoro.
"Apa katamu, Marimo sialan?!", teriak kesal Sanji.
Captain bajak laut itu memutar matanya dan melirik kedua petarung itu sekilas dengan bosan.
"Aku akan membuka yang ketiga!" Tegas Luffy.
Yang sangat mengejutkan, itu adalah tawaran untuk gelar Shichibukai.
"Teman-teman, mereka menawariku untuk menjadi Shichibukai!" Ujar Luffy bosan
Vivi, yang diam sepanjang waktu dan hanya tersenyum, melompat dari tempat duduknya dan mulai berteriak tak percaya.
"APA ?! Mereka ingin kau menjadi Shichibukai yang menakutkan ?! Tidak mungkin!" Ujar shock vivi
"Tapi itu benar, dan tentunya menyebalkan." Deklarasi luffy, didukung oleh first-mate nya.
"Sudah kubilang sebelumnya, jangan meremehkan Luffy!" Ujar bangga Zoro.
Dia membuka mulutnya sebentar tetapi memutuskan untuk menutupnya.
"Jika kamu masih tidak percaya padaku, aku bisa mengutip surat itu." Tantang luffy
Kemudian dia menyerahkan surat itu kepada Usopp dan menyuruh dia untuk membacanya dengan suara keras.
"Kepada: Monkey D. Luffy
Dari: Pemerintah Dunia, Markas Besar Angkatan Laut di Marineford
Monkey D. Luffy, captain dari Strawhat-kaizokudan, juga dikenal sebagai "Devil Strawhat" Luffy.
Karena kAnda baru-baru ini membunuh mantan Royal Shichibukai Sir Crocodile yang berbahaya, yang merupakan pemimpin organisasi kriminal 'Baroque works', dan memanfaatkan kondisi dia yang menjadi Royal Shichibukai, mencoba untuk menggulingkan Kerajaan Alabasta, anggota dari Pemerintah Dunia.
kami menganggap Anda cukup layak untuk menjadi pengganti Sir Crocodile sebagai Royal Shichibukai.
Jika Anda menerima tawaran kami, Bounty Anda dan Bounty kru Anda akan dibekukan dan Anda akan diizinkan untuk beroperasi sebagai bajak laut yang disetujui pemerintah.
Anda akan diberikan perlindungan oleh pemerintah serta beberapa hak istimewa lainnya, yang meliputi penggunaan hak khusus pemerintah saat ini, hak untuk meminta kapal pemerintah mana pun, kemampuan untuk mendapatkan uang yang biasanya ilegal tanpa campur tangan pemerintah, serta kemampuan untuk mengubah bajak laut non-Shichibukai dan mendapatkan Bounty mereka.
Tentu saja, Anda harus membayar harga untuk posisi ini. Anda akan diminta untuk menahan diri dari aktivitas apa pun yang secara langsung bertentangan dengan hukum Pemerintah Dunia. Selain itu, jika kamu dipanggil oleh Pemerintah Dunia, kamu harus muncul dalam waktu 48 jam. Aturan yang lebih besar adalah, Anda harus mematuhi setiap perintah yang datang dari pemerintah atau Marinir. Jika Anda melawan pemerintah, menolak untuk melaksanakan perintah, anda akan dipermalukan di depan umum, atau mengundurkan diri, Bounty Anda akan berhenti dibekukan lagi dan Anda akan diburu seperti sebelumnya.
Jika Anda menerimanya, gelar Anda akan diberikan kepada Anda setelah kehadiran Anda di Markas Besar Marinir di Marineford. Jika Anda tidak dapat datang ke pertemuan sendirian, kapal pemerintah akan dikirim untuk menjemput Anda.
Menjadi salah satu bajak laut yang disetujui oleh Pemerintah Dunia adalah kehormatan besar dan jarang diberikan kepada pemula seperti dirimu. Namun, Anda telah membuktikan diri Anda layak untuk gelar itu dengan tindakan Anda di East Blue dan sekarang di Grand Line. Karena tindakan Anda, Anda telah mendapatkan reputasi untuk diri Anda sendiri dalam semalam.
Jika Anda menolak tawaran kami yang murah hati, hadiah Anda akan terus meningkat dan Anda akan diburu seperti bajak laut lainnya.
Kami menunggu jawaban Anda dan berharap Anda membuat pilihan yang tepat.
-Vice Admiral Tsuru "
"Jadi,", Zoro bertanya dengan alis kanan terangkat, "apakah kamu akan menerimanya?" Tanya Zoro.
Nominasi Shichibukai mulai tertawa terbahak-bahak. "AAHAH! Zoro, apa kau yakin aku akan menerimanya? Raja Bajak Laut masa depan tidak akan tunduk pada siapapun!"tegas Luffy.
Semua yang lain diam, tapi tetap tersenyum atas keputusan bijak captain mereka. Jika dia mau menjadi anjing pemerintah, mereka tidak akan pernah bisa mewujudkan impian mereka.
"Itulah yang inginku dengar!. Aku akan meninggalkanmu jika kau menerima untuk jadi bawahan para Marinir dan Pemerintah Dunia."ujar Zoro bangga.
"Luffy," Vivi yang penasaran berbicara, "apa yang akan kamu tulis sebagai tanggapan? Kamu menolak tawaran mereka, bagaimana kamu akan mengungkapkannya?"tanya vivi
"Sederhana saja." Luffy menjawab. "Saya akan menulis surat dan saya akan mulai sekarang."lanjut Luffy.
.
.
.
Dia berjalan keluar ruangan untuk mencari ruang kantor gratis dengan selembar kertas dan pena.
.
.
.
Setelah beberapa jam, Luffy menyelesaikan suratnya sendiri kepada Pemerintah Dunia tentang mengapa dia tidak menerima status Shichibukai.
Kepada: Pemerintah Dunia, Markas Besar Angkatan Laut di Marineford
Dari: Monkey D. Luffy
Marinir yang terhormat,
Saya tersanjung Anda melihat saya cukup layak untuk posisi Shichibukai dan mengakui kekuatan dan bahaya saya terhadap Pemerintah Dunia, tetapi saya telah menjadi bajak laut karena dua alasan: kebebasan dan impian saya. Jika saya menerima tawaran Anda, saya tidak hanya akan kehilangan keduanya, tetapi juga rasa hormat yang mungkin saya peroleh di antara bajak laut lain, beberapa warga sipil dan bahkan kaum Revolusioner.
Izinkan saya memberi tahu Anda satu hal: Saya dan kru saya tidak akan menyerang pemerintah atau warga sipil terlebih dahulu, tetapi jika kami diserang lebih dulu, kami akan mengambil tindakan. Karena Anda membenci kami karena mengibarkan bendera bajak laut, saya mungkin mentolerir serangan terhadap kapal kami, tetapi jika salah satu kru saya menjadi sasaran satu per satu, ini tidak akan tetap tidak terjawab. Dan jika salah satu pulau di bawah perlindungan kami diserang oleh Anda, kami juga akan melawan.
Semoga berhasil menemukan pengganti Shichibukai yang bagus
-Monkey D. Luffy"
Pria kekar itu memasukkan surat tersebut ke dalam amplop putih segar dan meminta pelayan istana untuk mengirimkannya ke Markas Besar Marinir.
"Oi!", Teriak si rambut hitam, menyerbu dari ruang kantor setelah pelayan itu menuju ke kantor pos. "Aku lapar, ambilkan aku daging!" Perintah Luffy.
"Buruan Luffy, wawancaramu kurang dari satu jam!", Nami tidak sabar berteriak pada captainya, yang memakai pakaian terlalu pelan di matanya.
"Turunkan bodoh, ini tidak seperti kita harus berjalan.", Zoro membentak gadis yang mengomel itu, dengan kesal.
"Oi Marimo, bicaralah dengan hormat pada Nami-swan!", Sanji menuntut, wajahnya dekat dengan wajah rivalnya.
"Diam Ero-cook, aku bicara sesukaku!" Balas Zoro.
Perdebatan lain antara keduanya dimulai, dengan salah satu dari mereka segera meraih kerah yang lain.
"Cukup!", Luffy menginterupsi pertarungan.
"Kalian sendiri bilang ingin terlihat bagus, tapi jas kalian rusak! Pilih salah satu, memar atau kelihatan bagus. Tidak ada di antara kalian yang bisa memiliki keduanya." Ujar Luffy kesal.
Sisa waktu untuk berdandan untuk wawancara berlangsung dengan tenang dan rapi. Pada akhirnya, mereka semua terlihat berpakaian bagus Laki-laki berjas hitam (Luffy, Zoro, Sanji, Usopp) dan abu-abu (Chopper),dan untuk perempuan Nami menggenakan dress oranye, dan terakhir Robin mengenakan dress putih dengan ditutupi sweater ungu muda dikepalanya dia simpan sebuah kacamata berlensa merah (A/N: bayangkan aja Robin di movie stampade.)
Para lelaki yang melihat Robin hanya bisa salah tingkah dengan grogi.
"Owahhhh kau benar-benar seperti Dewi, my beloved Robin-swannn!!" Teriak sanji dengan hidungnya yang mengeluarkan banyak darah.
"Stupid ero-cook." Timpal Zoro. Dan kembali kedua sejoli ini memulai perkelaiannya.
"Ayo berangkat!" Luffy berseru, berjalan menuruni tangga istana bersama teman-temannya menuju kereta bangsawan.
"Mari kita meriahkan wawancara ini!" Ujar Luffy sambil menyeringai.
.
.
.
Banyak orang berkumpul di depan panggung di mana Pahlawan Alabasta akan mengadakan wawancaranya. Bahkan lebih banyak dari yang menonton di kota mereka sendiri-sendiri melalui Visual Den Den Mushi. Selain Alabastans, banyak orang lain akan menonton wawancara juga, Marinir, Revolusioner, Kaisar Dunia Bawah dan bajak laut yang kuat, karena itu adalah siaran internasional.
Ketika Topi Jerami tiba di gerbong mereka, reporter memerintahkan keheningan di antara para penonton, menunggu tamunya duduk. Mikrofon ditempatkan di atas meja yang memisahkan pria berambut hitam ramping dengan kumis yang elegan dan bajak laut bertopi jerami akan mengirimkan semua yang mereka berdua katakan melalui speaker besar kepada orang-orang yang penasaran di depan panggung.
"Selamat datang, Monkey D. Luffy bagimana kabarmu hari ini?", Reporter berjas bergaris hitam-putih itu menyapa Luffy.
"Aku baik-baik saja, terima kasih.", Luffy menanggapii dengan ramah.
"Katakan padaku, bagaimana rasanya menjadi Pahlawan Alabasta?"
"Maaf mengecewakanmu," Luffy menyela,
"tapi aku bukan pahlawan."
"Bagaimana bisa?", Pria berkumis itu bertanya dengan bingung.
"Jika aku mengatakan aku bukan pahlawan maka Aku bukan pahlawan, kau mengerti."
Berkeringat sekali lagi, Alabastan yang cukup bingung memutuskan untuk mengubah topik. "Luffy-san, kami dengar kau bersahabat dengan keluarga kerajaan Alabasta, terutama Vivi-himesama, apa sebenarnya hubunganmu dengannya, dan bagaimana kau bertemu dengannya?"
"Nahi ceritanya panjang. Awalnya kami adalah musuh, mengingat dia bekerja untuk organisasi kriminal karya Baroque. Setelah kami tahu dia hanya menyusup ke karya Baroque untuk mencari tahu siapa yang mengancam negaranya dan beberapa agen Barok mencoba membunuhnya di depan mata kami, kami memutuskan untuk melindunginya. Selama perjalanan kami di dua pulau, dia dan kami menjadi sangat dekat dan akhirnya kami memutuskan untuk menerimanya sebagai teman kami. Karena Vivi adalah teman kami. , kami tentu saja memutuskan untuk membantu dia keluar. Kemudian, di Alabasta, saya dan kru saya bertarung melawan karya Baroque untuk menghentikan mereka mengambil alih negaranya dan menang. Pada dasarnya, itulah ringkasan singkat tentang bagaimana kami bertemu dengan teman-teman kami Vivi. " Jawab Luffy.
"Cerita yang menarik.", Pria yang kagum itu berkomentar, mengubah topik lagi. "Kemarin diresmikan Anda menyatakan negara kami sebagai wilayah Anda, dapatkah Anda menjelaskan mengapa?"
"Aku melakukannya terutama untuk Vivi, tapi juga untuk rakyatnya. Sebagai teritori Strawhat-kaizokudan Alabasta berada langsung di bawah perlindungan kita, jadi jika seseorang ingin menyakiti negara ini atau rakyatnya, mereka harus melawan kita terlebih dahulu." Jawab Luffy.
"Apakah Anda memiliki pulau lain di bawah perlindungan Anda?"
"Ya, beberapa pulau di East Blue dan Pulau Drum di Grand Line. Ada dua fakta menarik tentang pulau-pulau itu. Pertama,dua, tiga, atau empat jika kita hitung Vivi, dari lima, atau enam, dari teman-temanku punya rumah sendiri. pulau yang dilindungi di bawah bendera kita. Kedua, sebagian besar pulau ini pernah berinteraksi dengan bajak laut jahat. Dua lainnya adalah kasus khusus. " Jawab Luffy.
"Apa pandanganmu terhadap warga sipil?"
"Ya, saya ingin mereka percaya bahwa tidak semua bajak laut itu jahat, meski sebagian besar begitu. Saya suka warga sipil yang baik hati, tapi benci orang jahat yang bersenang-senang melukai orang lain. Semua warga sipil di dunia, jangan khawatir , saya dan kru saya tidak akan pernah menyerang Anda. " Tegas Luffy.
"Kerja bagus Luffy-san, kamu adalah contoh yang baik tentang bagaimana menjadi bajak laut yang baik. Dan bagaimana menurutmu tentang Marinir?"
"Marinir akan memburuku dan tetap mencoba membunuhku karena aku bajak laut, penjahat berbahaya. Tapi ada perbedaan dalam pikiranku tentang Marinir. Aku menghormati Marinir yang benar-benar peduli melindungi orang yang tidak bersalah dan menjatuhkan orang jahat, tapi Aku benci Marinir korup atau mereka yang tidak akan berpikir dua kali untuk mengorbankan nyawa tak berdosa demi 'Keadilan Mutlak'. Ingatlah selalu bahwa tidak setiap Marinir baik, sama seperti separuh bajak laut adalah bajingan total. " Ujar Luffy kalem.
"Kau tahu, Luffy-san, aku tidak pernah mengira aku suka penjahat, tapi aku membuat pengecualian untukmu dan krumu."
"Terima kasih. Saya ingat Anda bertanya tentang kasus khusus?" Tanya Luffy tenang.
"Ahh, ya tentu saja. Kasus khusus apa itu sebenarnya?"
"Satu pulau menjadi sasaran Marinir jahat, Commodore Nelson Royale. Tapi dia bukan lagi ancaman, karena si gendut itu sedang tidur dengan ikan sekarang." Terang Luffy.
Pewawancara menggigil sedikit. "Tidur dengan ikan? Jangan bilang kau sudah membunuhnya!"
"Lebih cepat untuk memahami kata-kataku, kau lebih daripada yang kupikirkan. Aku menenggelamkan kapal perangnya, tapi dia ikut tenggelam. Kenapa? Bajingan itu lebih gemuk dari Yonko Big Mom sendiri, jadi dia tidak bisa melarikan diri dari kapal perang yang tenggelam. Singkatnya, itu hanya pembunuhan tidak langsung." Kelas Luffy.
"Pembunuhan tidak langsung?"
"Bagaimana saya mengungkapkan ini? Err, Anda melakukan sesuatu yang mengarah pada penyebab sekunder untuk membunuh korban. Seperti misalnya, errm, Anda mendorong seseorang ke jalur peluru. Peluru itulah yang membunuh korban, tetapi Anda bukan alasan mengapa peluru mengenai dia. Itu pembunuhan tidak langsung untuk Anda. " Jelas Luffy.
Untuk ketiga kalinya, Alabastan berkeringat. "Ada kasus pembunuhan tidak langsung lainnya di antara kru Anda?"
"Ya, yang melibatkan navigator saya, tapi itu lebih merupakan pertahanan diri." Jawab luffy.
"Pertahanan diri?"
"Tentara korup Marinir yang saya sebutkan sebelumnya dikirim untuk melakukan pekerjaan kotornya. Setelah kami menggagalkan rencana menjijikkan mereka, tentara bayaran tersebut mengejar kami dan mencoba membunuh kami. Untuk membela diri, Nami, navigator saya, menjatuhkannya dari pagar. . Karena dia adalah pengguna buah iblis, dia mungkin mati setelah jatuh ke air. " Ujar Luffy menyeringai.
"Ahh.", Kata reporter itu. "Saya mengerti. Dan ada apa dengan kasus khusus lainnya?"
"Ini lebih seperti pulau liburan. Jika kita ingin libur beberapa hari dari peradaban, kita bisa pergi ke sana dan menikmati masa tinggal kita di alam yang indah. Pulau Kambing, East Blue. Jika ada yang ingin pergi ke sana, aku baik-baik saja. dengan itu. Selama tidak ada yang menyakiti kambing di sana tentunya. " Jawab Luffy kalem.
"Terima kasih telah menjelaskan. Sekarang, maukah Anda memberi tahu kami tentang kru Anda?"
"Akhirnya, aku menunggumu untuk menanyakan itu! Pertama, ini aku, Monkey D. Luffy, sang captain. Aku makan Gomu Gomu no mi dan mimpiku adalah menjadi Raja Bajak Laut. Kedua, ada Roronoa Zoro, sang 60 Juta Pria Berry yang mungkin Anda kenal sekarang. Dia adalah wakil captain di kru-ku dan impiannya adalah menjadi pendekar pedang terhebat di dunia. Ketiga, ada Nami, navigator kami. Mimpinya adalah menggambar peta dunia secara lengkap. Keempat, ada Sanji, juru masak kami . Dia pria pirang dan impiannya adalah menemukan All Blue. Kelima, itu Usopp, penembak jitu kami. Dia pria berhidung panjang dan dia ingin menjadi ksatria laut yang pemberani. Keenam ada Chopper, dokter kami. Ya, dia seekor rusa. Dia memakan Hito Hito no mi dan mimpinya adalah menemukan obat untuk setiap penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Terakhir wanita cantik itu bernama Nico Robin dia seorang archeologis dan impiannya menemukan Ryuu poneglyph atau dia menyebutnya Rio poneglyph. Bersama-sama, kita adalah teman, seperti keluarga, mengejar impian kita. " Ujar Luffy bangga menjelaskan setiap detil nakamanya.
"Wow, mimpi pasti sangat berarti bagimu!"
"Betapa benarnya dirimu! Mimpi, bersama dengan kebebasan, adalah hal terpenting bagi kami. Semuanya, ingatlah ini: Kamu bukanlah apa-apa tanpa mimpi. Dan mimpi seorang pejuang tidak akan pernah berakhir." Ujar Luffy sambil menyalakan rokok dan menghisapnya.
"Sangat menginspirasi! Ini pertanyaan terakhir saya, bagaimana Anda berencana melanjutkan perjalanan?"
"Sederhana, aku akan menjatuhkan beberapa orang jahat dan menjadi Raja Bajak Laut. Dalam perjalananku menuju itu, aku akan merekrut beberapa orang yang tampaknya cukup layak untuk berlayar bersamaku, selain itu, aku akan menjalani hidupku." Jawab Luffy kalem.
"Ada lagi yang ingin kamu katakan?"
"Ikuti mimpimu, hidup bebas, dan jangan menyakiti teman-teman atau pulau-pulau yang menjadi teritoriku" Deklarasi Luffy sambil memasang senyum tipis diwajah tampannya.
"Terima kasih atas waktunya, Monkey D. Luffy."
"Tidak masalah." Ujar Luffy.
.
.
.
"Itu luar biasa! Kamu melakukannya dengan baik! Tapi aku penasaran kenapa cuma Robin yang kamu sebut wanita cantik?" Ujar Nami diakhiri dengan bertanya.
"hmm ntahlah coba kau tanya sanji!" kata Luffy dengan wajahnya memerah.
"Itu benar Nami-SWAANN, Robin-Cwann memang seorang Dewi ugh." Jawab Sanji sambil melirik Robin dan mimisan.
"Kau benar-benar memberikan wawancara yang bagus, Aibo." Zoro memujinya. "Terutama di bagian tentang mimpi." Lanjut zoro
"Iya, kuharap lebih banyak orang yang peduli dengan All Blue sekarang.", Kata Sanji.
"Araraa,, tadi memang bagus Luffy tapi bagaimana Sekai seifu bertindak cepat, aku tidak ingin membahayakanmu Luffy." Ujar Robin dengan nada sendu.
Mendengar pernyataan sekaligus pertanyaan Robin, Luffy mendekati Robin sambil memegang kedua bahunya. Hingga mereka berdua bertatapan.
"Robin, aku serius dengan setiap diksi yang keluar dari mulutku! Tak peduli jika mereka mengirimkan Admiral atau Chiper Pol, Aku tidak akan mundur!" Tegas Luffy sambil tersenyum manis pada Robin.
"Arigatou nahh Luffy-kun." Ujar Robin lembut.
Mengabaikan orang lain disekitar mereka Luffy dan Robin sama sama tenggelam dengan pandangan masing-masing.
Melihat itu Vivi dengan sedikit jelous mencoba mengalihkan perhatian keduanya.
"Ayo kita makan sesuatu!", Seru Vivi mengalihkan perhatian mereka.
"Aku belum makan selama dua jam penuh!" Lanjutnya sedikit ada nada jelous dikatanya.
.
.
.
Beberapa menit setelah wawancara dilakukan, surat kabar mulai dicetak. Hanya dalam beberapa jam, sebagian besar dunia menyadari perkataan D. muda dan orang yang berbeda memiliki reaksi yang berbeda.
.
.
.
Marineford
Kantor Fleet Admiral
.
.
.
"BWAAAAHAHAHAHA! Itu Luffy ku!", ujar GARP tertawa sambil meneteskan air mata bangga pada cucunya.
"Aku tidak pernah menyangka dia akan dewasa, BWAAAAHAHAHAHA!" Lanjut Garp bangga
"GAAAAARP! Ini bukan waktunya untuk tertawa!", Sengoku mengomelinya dengan marah.
"Kenapa tidak Apa kau tidak melihat wawancaranya?" Tanya Garp.
"Aku sudah melihatnya, dan aku tidak senang. Dan bukan hanya itu, dia juga menolak tawaran Shichibukai. Serius Garp, ada yang salah dengan keluargamu." Ujar Sengoku.
"Tapi tetap saja, kau harus mengakui dia dewasa untuk usianya." Bangga Garp
"Memang, tapi itu membuatnya semakin berbahaya, lihat putramu! Bukan yang paling cerdas di masa mudanya, sekarang cucumu menjadi penjahat paling cerdas, dan paling dicari." Sanggah Sengoku.
"Jangan khawatir, saat aku bertemu dengannya, dia akan merasakan Tinju Cinta." Ujar Garp kalem
"Aku berharap begitu!" Balas Sengoku
.
.
.
Di suatu tempat di Dunia Baru
"Daaahahahaha!", Shanks tertawa sambil memegangi teman-temannya dengan koran. "Lihat wawancara Anchor." Kata Shanks bangga.
"Sial.", Benn berkata, terkejut betapa teman kecilnya tumbuh dalam 10 tahun. "Tidak kusangka dia menjadi dewasa secapat ini. Ini benar-benar menyeramkan." Ujar Ben sedikit bercanda.
"Seperti katamu Benn!", Ujar Shanks setuju.
"Hei Yasopp, lihat! Bukankah itu putramu?" Lanjut Shanks bertanya.
Yasopp melihat foto Strawhat-kaizokudan yang mengenakan jas dan gaun.
"Anakku telah menempuh perjalanan yang sangat jauh, aku tidak sabar untuk melihat Bounty pertamanya!" Kata Yasop sambil meneteskan air mata kegembiraan.
"Daaahahahahaha!", Yonko berrambut merah itu tertawa. "Mari kita rayakan kemenangan Topi Jerami atas Crocodile!" Ajak sekaligus peritah Shanks pada kru-nya.
"Luffy, kamu sudah mengalahkan Shichibukai pertamamu, aku sangat bangga padamu!" Batin Shanks bangga.
.
.
.
Barto Club, East Blue:
"LUFFY-SENPAAAAI!", Seorang berambut hijau berseru, air mata mengalir di wajah. Penggemar terbesar Luffy baru saja membaca wawancaranya dan kata-katanya mengubah pandangan tajam tentang siapa yang harus diserang dan siapa yang tidak.
"Baiklah, sesama penggemar Luffy!", Kapten bajak laut itu angkat bicara, mendapatkan perhatian krunya. "Kita akan menyerbu beberapa kapal bajak laut dan memberikan uangnya kepada warga sipil, mengerti?"
"YA, UNTUK LUFFY-SENPAI!" Teriak kru-nya
.
.
.
Moby Dick
"Gurarararara!", Shirohige tertawa, membaca koran. "Apakah bocah nakal ini benar-benar saudara Ace? Dia tidak seperti yang dijelaskan oleh bocah nakal itu kepadaku."
.
.
.
Markas Tentara Revolusioner, Baltigo
Monkey D. Dragon menatap koran di tangannya dengan saksama. Dia pasti bisa mengatakan dia bangga dengan anaknya, menjadi yang dewasa di usia dini.
"Luffy, kamu membuat ayahmu bangga. Poster buronanmu, , kebijaksanaanmu, kekuatanmu. Jika aku gagal dengan tujuanku, kau pasti bisa memenuhinya." Batin Dragon.
.
.
.
Setidaknya 3jam kemudian, seorang pelayan dari Istana Kerajaan bergegas ke ruangan tempat mugiwara ichimi dan Putri Vivi tinggal dengan Den Den Mushi miliknya sendiri. "Luffy-san, Vivi-sama!"
Seseorang maid memanggil.
"Berikan kepadaku" kata captain bajak laut itu sambil mengulurkan lengannya untuk menarik telepon siput itu kepadanya. "Biribiribiribiribiri! Biribiribiribiribir- * Clank *"
"Halo? Ini aku! Gaaaaahahahahahaha!", Seru Bon Kurei, bertingkah seperti teman sejati Strawhat.
"Oh, itu kau.", Luffy berbicara, tidak terkesan atau apapun.
"Apa yang Anda inginkan, Mr. 2?" Tanya Luffy
"Kamu kuat, Mugiwara! Aku terkesan.", Kata okama dengan suara yang ramah dan sangat konyol. "Dan jangan panggil aku Mr. 2, jika sinyal ini ditangkap oleh Marinir, aku akan mendapat masalah." Pinta Mr.2
"Kamu baru saja mengatakannya sendiri, idiot!", Rusa pendek itu berteriak padanya dengan gigi tajam.
"Katakan saja pada kami apa yang kamu inginkan.", Pendekar pedang itu menekan, tidak terlalu memikirkan mantan agen Baroque itu.
"Oh ya, aku mengambil kapalmu." Jawabnya
"APA ?!"kaget semuanya minus Luffy dan Robin.
Penembak jitu marah pada ini dan mulai berbicara dengan penukar pakaian itu sendiri.
"Ini tidak lucu, brengsek, di mana kamu sekarang ?!"tanya Usop marah.
"Di kapalmu.", Mr.2 menjawab.
"Dengar, perairan Alabasta penuh dengan kapal Angkatan Laut yang mencoba mencari dan menangkap kalian. Saat ini aku berada di titik paling utara sungai Sandora. Temui aku di sana jam tiga pagi dan kita bisa kabur bersama, seperti teman." Jelas Mr.2
Dia mengatakan itu, senyum kecil muncul di wajah Luffy.
"Kau benar!, Ayo kabur bersama seperti teman! Kita sudah seperti itu, jadi kenapa tidak?" Tanya Luffy kalem
"Itu yang kutunggu, Strawhat-chan! Gaaahahahaha! Gaaahahahahaha! *Clank* " jelas Mr.2 diakhiri dengan tawa anehnya dan menutup panggilan tersebut.
Setelah percakapan antar teman selesai, bertanggung jawab atas kru bajak laut berubah serius lagi.
"Ayo kembali ke Merry-Go!" Perintah Luffy.
.
.
.
Setelah kurang dari satu jam, mugiwara ichimi sampai di Merry-Go.
"Gaahahahahaha! Halo teman-teman, lama tidak bertemu!" Ujar Mr 2 aka Bonclay
"Oi, apa yang kamu lakukan di kapal kami?", tanya Usopp dengan marah meraung, Khawatir akan hadiah cintanya, Going Merry.
"Tentu saja melindunginya!", Kata si aneh dengan bangga, menunjuk dirinya sendiri dengan ibu jarinya. "Marinir akan mengambilnya jika aku tidak menjaganya." Lanjut Bonclay
Mata penembak jitu membelalak dan jantungnya berdegup kencang.
"Ka-kau benar-benar melakukan itu untuk kami?" Tanya Usop terbata.
"Tentu saja, itulah gunanya teman." Jawab Bonclay.
Mata putra Yasopp berair karena syukur. Mantan musuh mereka telah melindungi Merry saat dia dan teman-temannya pergi, sebuah tindakan persahabatan yang sebenarnya.
"Bon-chan, terima kasih telah melindungi Merry!", Seru Usop berterimakasih.
"Tidak masalah, Long-Nose-chan! Sekarang mari bersenang-senang seperti teman sejati." Kata Bonclay gembira.
Semua orang, Marimo, Ero-cook dan kucing pencuri, mendesah pada tarian idiot kuartet itu.
"Benar-benar tarian idiot…"
"Kami setuju." Ujar Luffy dan Robin menambahkan
.
.
.
Sehari kemudian, sekitar pukul tiga sore, sekitar 10 menit sebelum kapal Marinir mendekat, Vivi berhasil mencapai pantai timur Alabasta. Sang putri mengalami malam tanpa tidur karena dia terus-menerus memikirkan apakah akan terus berlayar dengan teman-temannya atau mengikuti tugasnya sebagai putri bangsa. Pada akhirnya, dia memutuskan untuk tinggal, mengira dia menjadi bagian dari kru Raja Bajak Laut di masa depan mungkin membahayakan keselamatan rakyatnya, bahkan jika dia mundur.
"Minnaaa!", Gadis berbusana cantik itu berteriak ke arah kapal yang jaraknya 500 meter dari pantai berbatu. "AKU MAAF TAPI AKU HARUS TINGGAL. NEGARA DAN KELUARGAKU MEMBUTUHKANKU, AKU TERLALU MENCINTAI MEREKA DAN TIDAK BISA MENINGGALKANNYA. TOLONG, LANJUTKAN PETUALANGAN KALIAN DAN PENUHI MIMPI KALIAN MINNA!" Teriak Vivi sambil menangis.
Agak kecewa tapi pengertian, mantan temannya mengangguk, berlayar dengan tanda "X" mereka terlihat oleh bajak laut paruh waktu.
Tanda itu dulunya menjadi bukti nakama mereka untuk membedakan diri mereka yang asli dan peniru.
Berbicara tentang peniru, Bonclay dan anak buahnya sedang menunggu Mugiwara ichimi agak jauh dari pulau terpencil. Si okama ingin membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu, tapi disela oleh salah satu anak buahnya bahkan sebelum menghela nafas. "Bonclay-sama, 5 kapal Marinir mendekat, dan- OH TIDAK!" Katanya terpotong.
"Hah?", Mantan Mr 2 itu bertanya, melihat bawahannya yang menggigil melihat melalui teropong dengan bingung. "Kenapa kamu gemetar?" Tanya Bonclay.
"ITU BLACK CAGE HINA!", Okama itu berteriak tak percaya, membuat krunya berlarian ketakutan.
"OH SIALAN, KITA DALAM BAHAYA" teriak yang lainnya.
Manusia Peniru melirik rekan krunya selama beberapa detik lalu menoleh ke teman-temannya yang mendekat dengan kapal mereka sendiri.
"Pergi!", Crossdresser berteriak pada mugiwara ichimi
"Dia Black Cage Hina!" Lanjut nya menerangkan.
"Terus kenapa ?!", pemuda berkulit lebih gelap itu bertanya, tidak terintimidasi oleh nama Kapten Marinir. "Kita bisa mengalahkannya" jawab Zoro
Bonclay berubah menjadi sangat serius, jauh lebih serius daripada pertarungannya dengan juru masak ero. "Dengarkan aku.", Dia berbicara dengan nada memerintah. "Sebagai teman, kami akan menahan mereka. Kamu pergi sebelum mereka menangkapmu." Ujar Bonclay serius.
"Sudah kubilang, kamu tidak bisa tinggal. Pergi, kami akan menahan mereka." Tegas Bonclay
"Betapapun menyakitkan, bahkan teman harus mengucapkan selamat tinggal. Sekarang goooooooo!" Perintah terakhir Bonclay.
Saat kapal Marinir semakin dekat, Nami mulai memberi perintah. "Kalian sudah mendengarnya! Ayo pergi dari sini, sekarang juga!" Perintah Nami
"Bon-chan…" Usopp juga menangis.
"Maaf tapi aku tidak akan melakukan sesuatu tanpa perintah senchou!" Jawab Zoro serius.
Mendengar perkataan Zoro akhirnya Luffy angkat suara
"Minna kita pergi dari sini, Zoro aku tahu kau mengerti aku tapi ini belum menjadi pertempuran kita jadi kurasa kita tidak bisa disebut kabur. Tapi, menghargai pengorbanan seorang Teman! Bon-chan terimakasi semoga kita bertemu lagi suatu hari nanti." Ujar Luffy dengan wajah serius
"Omaeraa bersiap dipos masing masing!
Segera berlayar!" Perintah Luffy
Yahhhh
Yahhhh
Yahhhh
To be continued