"Mbak roti isi coklatnya 20 buah," ucap Kemal.
Sembari penjaga toko roti itu menyiapkan pesanannya. Kemal duduk di sebuah kursi yang sudah di sediakan karena saat itu memang sedang banyak orang, jadi dia juga harus mengantri terlebih dahulu. Tiba-tiba saja mata Kemal memandang sesuatu yang sangat familiar di pojok sudut toko itu.
Kemal mengucek matanya beberapa kali untuk memastikan bahwa penglihatannya tidak terganggu. Ada laki-laki dan satu wanita saling berhadapan sedang menikmati segelas kopi di temani dengan dua buah roti di atas meja. Dengan segera kemal membalikkan badan dari keduanya.
"Itu kan Jesika? Sejak kapan dia balik ke Indonesia? Dengan siapa dia mengobrol, tapi postur badannya mirip dengan Pak Abi, tapi Pak Abi sedang meeting. Jadi, siapa laki-laki itu?"
"Pesanan Pak Kemal sudah siap," panggil penjaga toko itu dengan lantang.