"Demi suami, nggak masalah nahan sakit," ucapnya. Dhika merentangkan tangannya, Cia berlari masuk ke dalam pelukkan pria.
"Aku cinta kamu Mahardhika Adhipratama Sandjaya!" Seru Cia dengan suara kerasnya yang terbawa angin.
Dhika mengangkat tubuh istrinya lalu mengajaknya berputar, "aku juga mencintaimu, Arsyila Ayunda Sandjaya." Mereka tertawa riang.
Dan akhirnya terlentang di atas pasir lembut pantai Tamarindo, keduanya menghirup aroma pasir dan angin laut yang menerpa lembut wajah mereka. Senyum keduanya masih mengembang, menikmati moment terindah ini.
"Bentar lagi malam," ucap Cia. Langit perlahan berwarna jingga, menandakan hari berangsur gelap.
Dhika memiringkan tubuh, menyangga kepalanya dengan satu tangan, tatapan cintanya membuat Cia menoleh, senyum dengan dua lesung pipinya menularkan pada Dhika.
"Kamu tau, sebesar apa aku mencintaimu?"