Cia sangat semangat melihat hasil gambar mereka hari ini, rasa lelah terbayarkan. Dhika duduk di dalam kursi santai yang telah di sediakan, hanya dia yang tidak antusias melihat hasilnya. Baginya bisa melihat istrinya tertawa senang, itu lebih dari cukup untuknya. Di tambah lagi putrinya yang terlihat begitu riang.
"Lelah?" tanya Dhika pada putranya yang duduk di sampingnya.
"I'm ok," jawab Kand. Anak ini terlalu menuruni sifat Dhika.
Dhika menepuk kepala putranya pelan, "mommy dan adikmu sangat bahagia." Keduanya melihat tawa dua wanita yang mereka cintai dari tempat mereka duduk.
"Kay pernah bilang padaku, dia ingin punya foto keluarga suatu hari nanti."
Dhika menatap putranya yang masih menatap ibu dan adiknya setelah itu dia melihat papanya dengan senyum lebar, "dan sekarang terwujud."
Dhika mengangguk, "maaf, papa sedikit terlambat."
Kand menggeleng, "jangan minta maaf. Papa juga menjalani hari tidak sebaik kami."
"Cara bicaramu seperti orang dewasa."