Makan malam di kediaman Bagas tidak sehangat biasa, namun begitu twins nggak merasakannya karena Sarah dan Bagas memberikan perhatian lebih ke mereka, sedangkan Cia dan Dhika makan dalam kesulitan, rasanya nelan nasi macam nelan kaca.
Cia bisa ngerasain apa yang Dhika rasain, dan jujur dia kasian. Dhika nggak sepenuhnya salah. Dia kok jadi ngerasa bersalah gini coba?
"Jangan sungkan," ucap Bagas pada Dhika.
"Iya pa," jawabnya. Dhika nggak goyah kalo ngadepin Bagas tapi, ngadepin mama mertuanya sama kaya ngadepin singa betina liar yang ngamuk karena anaknya di culik.
Di meja tersaji nasi liwet beserta pendampingnya yang menggiurkan tapi sama sekali nggak di nikmati Dhika.
"Kakek tau kami di keluarin dari sekolah lagi?" tanya Kayra bangga. Seolah di keluarin dari sekolah itu sebuah prestasi langka.
Sudut bibir Bagas berkedut, dalam hati mengeluh, cucu-cucunya emang luar biasa.
