"Mom …, Kay ngompolllllllll!!" Jerit Kandra dengn suara kesal. Seperti biasa.
Cia sudah menduga, jika putranya itu sudah teriak artinya Kay melakukan sesuatu yang membuatnya marah. Dan lagi-lagi karena putrinya ngompol.
Kandra keluar dari kamar menuju pantry dimana ibunya selalu berada di sana jika di pagi hari. Ya! Cia benar-benar mengubah pola hidupnya dengan total, sejak hamil dan melahirkan dia sudah terbiasa bangun pukul lima pagi.
Cia menangkap putranya kemudian menggendong dan menciuminya dengan sayang, sengaja dia lakukan untuk meredamkan amarah putranya, dan benar saja Kandra tertawa bahagia.
Puas dengan itu, Cia mendudukkan putranya di atas meja. Kandra belum mandi tapi, anak ini selalu rapi. Wajah bantal tak tampak sama sekali. Mirip pria itu. Bagaimana Cia bisa melupakan sosok itu jika, duplikatnya ada bersamanya.
"Morning Boy, Kay ngompol lagi?" Kandra mengangguk.
"Mom …, please! Pisah saja kamar kami." Pinta Kandra bersungguh-sungguh.