"Perfecto." Cia tersenyum puas dengan hasil masakkannya yang menurutnya udah sempurna. Dia mematikan kompor, setelahnya mulai menata nasi goreng dan telur dia atas piring. Setelah itu dia beranjak ke kamarnya untuk membantu suami masang dasi.
Kepala Cia nongol di balik pintu, dia nggak menemukan suaminya, pasti sedang di walk in closet, begitu masuk dia melihat suaminya sedang memakai dasi. Cia langsung menarik kursi meja rias dan menaikkinya.
"Kok nggak tunggu saya." Dia mengambil alih dasi, sekarang udah mahir perihal makein dasi.
Dhika menarik pinggang istrinya, "saya lihat kamu sedang sibuk."
Cia salting di tatap suaminya, siapa yang nggak pengen salto di tatap intens kaya gitu? Ratu Inggris pun bakal klpek-klepek.
"Saya buat sarapan cicipi terus nilainya?"
Alis Dhika mengkerut, "kamu buat sarapan?" tanyanya tidak percaya.
"Gitu banget reaksi bapak! Jangan sepele, saya udah belajar. Selama di Indo, bukan Cuma maen doang." Sewotnya.
Dhika mengangguk, "baguslah."
