"Kamu tidak bisa mundur lagi. Jangan berani mempermainkan saya." Desis Dhika, dia bicara bibir mereka bersentuhan.
Panas, tubuh Cia merasa panas, pipinya bersemu, "saya orangnya totalitas, untuk itu jangan ragukan saya."
Entah siapa yang mulai, mereka ciuman sangat lama. Saling mengungkapkan cinta dan sayang.
Terdengar suara aneh saat mereka sedang berciuman intents, perut Cia sudah meronta minta di isi. Dari siang dia belum makan, karena nervous dan sibuk mempersiapkam makan malam romantis ini.
Ah, dia nggak nyangka bisa seromantis ini. Semoga aja nggak menyesal di kemudian hari. Aamiin.
Dhika menyudahi ciuman mereka, Cia merasa kehilangan, masih pengen ciuman. Dhika tersenyum geli melihat wajah mupeng camlur kecewa istrinya. Remaja mah mang suka gitu kalo lagi menggebu. Nggak mau udah.