Cia melerai pelukannya, "dimana belinya kok nggak ajak saya?" Cia pengen tau tokonya, kedepan bisa beli sendiri.
"No, harus saya yang beli." Otak Cia mikir, nanti dia liat aka bungkusnya, nggak akan sulit juga menemukan benda kayak gitu.
"Ok." Segampang itu Cia menyetujuinya. Dhika menyipitkan mata untuk membaca apa yang di pikirkan istrinya. Dan Cia menyadari hal itu.
"Jangan lebay pak, saya lagi malas ribut." Cia membuka mantel lalu pergi cuci kaki.
"Kamu sudah makan?" Ada rasa bersalah dalam diri Cia karena mengabaikan makanan yang Dhika pesan untuk mereka berdua.
"Iya udah, tapi belum kenyang. Yok, makan lagi." Dia duduk di sebelah Dhika dan mulai menikmati steak dari daging wagyu yang lembutnya pengen buat salto.
Karena daging nggak akan terlalu memadatkan perutnya jadi aman aja makan malam lagi.
"Kamu dan Elle membahas apa tadi?" Dhika memotong steak dan menyuapkannya pada Cia.
"So sweet banget sih, mau nebus kesalahan ceritanya?" Cia menerima dengan riang.