"Lupa pak, banyak banget. Ada aja bahan," jawab Cecil. Dia santai aja ngomong sama Dhika, toh dia nggak ada salah apapun.
'Awas kamu?' batin Dhika. Seolah tau isi hati suaminya. Cia berdo'a dalam hati supaya hati pria itu melunak dan nggak marah sama dia.
Aneth ingat sesuatu, "om, adiknya om nggak kemari? Kan Cia lagi sakit."
Cia kelagapan mendengar itu langsung menjawab, "kepo banget sih lo. Om gue orang sibuk."
Sarah sama Bagas saling pandang. Adik darimana? Bagas anak tunggal.
Aneth nggak nyerah, "Cia manggilnya uncle Mutu!" Makin bingung si Bagas. Kenapa nama adiknya aneh, dari nama aja nggak cocok jadi saudaranya.
Alex nyeletuk, "lo kepo banget jadi orang." Jangan sampek orang itu datang, pikir Alex. Bisa muntaber dia ngadepin kepsek dan pria seram itu.
"Om, kami pengen kenal. Pernah ketemu tapi dia pakai masker terus, Cia bilang mukanya ada bekas luka terus nggak setampan om."
"Oh, udah pulang ke India." Sontak jawaban Bagas buat mereka cengok.