"Ma, maaf. Saya tidak bisa jaga Syilla dengan baik." Dhika membungkuk hormat.
"Jangan bicara begitu, sekarang bagaimana keadaan anak mama?" Tanya Sarah. Bagas menepuk pundak Dhika untuk memberikan ketenangan.
Kondisinya jauh lebih baik, sekarang dokter sedang memeriksanya secara menyeluruh." Bagas ngangguk, dia bernapas lega, sedari tadi tidak ada yang tau seperti apa jantungnya memompa.
Tidak lama datang orang berpakaian jas hitam dengan tampilan yang misterius. Dhika dan orangtua Cia menatap mereka bingung.
"Saya walinya tuan muda, dimana dia sekarang?"
Tau siapa yang di maksud, Dhika menujuk kamar yang ads di sebelah Cia lalu dia berkata, "saya kepala sekolah. Jika butuh apapun bisa hubungi saya." Salah satu dari mereka mengangguk lalu berjalan menuju kamar tempat Fandi di rawat.
Sarah melihat tangan anak mantunya, "tanganmu berdarah, nak. Sebaiknya ke UGD dan obati jangan sampai infeksi."
Dhika mengangguk, "nanti saya pergi setelah memastikan kondisi Syilla."