"Pak Boy, bibir saya nampak nggak bengkaknya?"
Cia sibuk mau liat kaca spion, dia mencondongkan tubuh seketika Dhika menatap Boy tajam.
Pembatas kabin turun dan tinggalah Cia sama suaminya.
"Loh kok di tutup? Bapak belum jawab lo." Cia gedor-gedor kabin.
Dhika menarik kerah baju istrinya, "kamu berharap dia jawab?" Cia noleh kearah Dhika dan langsung ngangguk.
"Untuk?"
"Mana tau udah kempes pak, nggak ada cermin mau liat." Cia ambil ponsel dan buka aplikasi kamera, dia melihat bentuk bibirnya yang masih agak bengkak.
"Ada saya kenapa tanya pria lain?" Kesal Dhika. Bisa-bisanya istrinya bertindak seperti ini di depannya.
"Otak bapak mesum, nanti kalau saya tanya ujung-ujungnya kita cipo-an." Ketus gadis itu, dia menyingkirkan tangan Dhika yang masih megang kerah bajunya, kayak anak kucing aja.
"Kamu pikir dia tidak mesum?"
"Mana mungkin dia mesum sama perempuan lain, mesum sama istrinya sendiri lah." Cia melempar pandangannya ke jalan, emosi liat Dhika lama-lama.