"Selalunya gitu, kalau papa jujur di bilang gombal, kalau papa bohong mama kesemsem, wanita memang aneh."
"Mama nggak sanggup jauh dari Cia. Pisah rumah aja buat galau apalagi pisah negara pa." Isak Sarah.
"Cia sudah menikah, dia harus ikut kemana pun suaminya pergi, seperti mama." Sarah ngangguk karena itu benar tapi hatinya nggak rela.
"Anak itu belum bisa jadi istri yang seharusnya. Mama takut dia di sana nggak ada yang ngawasin pa."
"Ada Dhika kan? Mantu kita akan sabar membimbing Cia. Gadis kecil kita itu belum bisa menjadi istri yang seharusnya tapi dia gadis yang pantas untuk menjadi istri dari pewaris Sandjaya."
"Kalau itu mama juga tau pa."
"Maka dari itu mama jangan sedih. Kalau begini Cia pasti berat ninggalin kita, lagipula America tidak jauh, anggap saja mama berlatih untuk tidak mabuk pesawat lagi. Sekarang ayo tidur."