Rendi sendiri berangkat ke laut di kala pagi, beristirahat dikala siang. Dan kembali melaut setelah ashar. Siang itu hanya 3 bersaudara yang ada dirumah. Rendi menyuruh ade untuk memasak tempe yang baru ia beli di perjalanan tadi.
Dengan sigap ade membawa bungkusan tempe yang abangnya beli untuk makan siang. "De, masaknya secukupnya aja ya! Jangan lupa juga sisakan untuk ibuk dan ayah! "
Rendi adalah sosok abang yang penyayang serta perhatian terhadap adik-adiknya. Tak lama kemudian datang lowa yang sembari tadi asyik bermain di depan rumah. "Wa! Kamu dari mana? Kamu masih suka ke main-main ke pantai lagi? " Tanya rendi kepada lowa. Lowa memang sangat menggagumi lautan serta anginnya. Walupun teriknya matahari menghitamkan sekujur kulitnya ia hanya nampak peduli dengan hamparan laut yang ada di depan matanya. Selagi memandang laut lowa sembari mengkhayal-khayal apa yang terdapat di ujung laut tersebut. Lowa pernah mengungkapkannya keinginannya kepada rendi bahwa ia ingin berlayar di tengah-tengah laut menuju tempat yang lebih baik baiknya di dunia sana.
Abang nya rendi hanya bisa memberikan semangat serta harapan bahwa adiknya akan memiliki kehidupan yang lebih baik daripada ia ibuk dan ayahnya kelak. Rendi memberikan nasehat agar lowa terus semangat belajar agar bisa memenuhi keinginan nya.
Sehabis bermain di luar rumah lowa membuka tasnya dan menggambarkan khayalannya. Ia nampak bahagia di kala menggambar, samapai lupa dengan abangnya yang baru pulang. Di kala abangnya bertanya ia hanya diam. Akhirnya rendi kembali bertanya "wa, kamu masih suka main ke pantai? " Ucap rendi. Lowa yang sedang menggambar nampak tersadar bahwa abangnya sudah pulang. "Anu bang, tadi aku pergi sebentar ke pantai dengan teman kok! " Ucapnya pada rendi. Rendi tidak memperbolehkan lowa untuk pergi sendiri ke pantai tanpa ia temani. Karena biasanya sebagian orang-orang pantai ada yang kurang baik. Dan mereka biasanya adalah orang luar negri yang datang untuk berwisata ke pantai tersebut.
Tak sedikit dari mereka yang terpukau dengan keindahan pantai yang berhawa panas tersebut. Alasannya karena, yah mungkin di luar negri mereka tidak menemukan cuaca atau kondisi iklim yang sama dengan yang ada di pantai tersebut. Dan karena itu pula banyak di bangun perhotelan di kampoeng soreng, dan banyak turis yang berkunjung.
Para warga kampoeng tidak mendapat keuntungan apapun dari kehadiran para turis-turis tersebut. Sementara itu para investor beserta pemerintahan daerah mendapatkan banyak pemasukan bagi perut mereka masing-masing. Baik itu jalan kampoeng, perekonomian warga, ataupun kualitas pendidikan nya. Semuanya nampak sama, yang seharusnya dikala pra turis hadir bisa membawakan kemakmuran bagi warga sekitar. Malah membuat gelisah para warga dengan gaya hidup serta budaya barat mereka yang terkenal suka menghamburkan uang dan berpesta. Bagitu juga dengan keluarga rendi, ibuk hanyalah penjual sayur dipasar, sementara bapak adalah seorang perawat kebun yang hari-hari beliau di habiskan untuk merawat kebun orang. Bapak pernah berkata kepada rendi "di! Andaikan bapak punya kebun sendiri pasti bapak rawat dengan segenap hati dan tulus. Ndi, bapak kalau di suruh merawat kebun orang bawaanya ga sabaran ndi. Masa bapak sudah bekerja dari pagi sampai sore. Si pemilik kebun berkata bekini ke bapak : Pak, nanti bayarannya ya tunggu pada panen dulu! Makanya pak kalau buahnya ga panen bisa jadi itu kesalahan bapak yang kurang peka merawannya ya.
Yo kalau begitu caranya bapak maunya langsung minggat aja ndi, nanti kalau ga ada yang ngurusin biar tau rasa dianya. Tapi, bapak juga butuh pemasukan untuk kelurga. Masa nanti bergantung ke ibuk mu? Ya toh? "
Begitu ujar bapak. Kondisi keluarga memang seperti apa adanya, hanya saja rendi sendiri merasa perlu membantu serta mengubah pemerintahan agar keluarga serta kampoengnya bisa mendapatkan keuntungan yang harusnya mereka miliki.
Rendi sendiri dengan melaut bisa mendapatkan 30-60 ribu per-hari nya. Sebenarnya uangnya cukup untuk membeli besar dan kebutuhan lainnya. Sayangnya keluarga belum memiliki transportasi yang memadai untuk ke kampoeng sebelah.