Ardi membuang wajahnya ke udara. Banyak kata yang ingin ia sampaikan pada wanita yang pernah menjadi manusia yang sering ia lihat setiap hari. Ini adalah kesempatan untuk membuka relung hati yang mungkin masih tertutup oleh awan hitam di dalamnya. Seorang muslim harus mengajak untuk berbuat kebaikan kepada muslim lainnya. Seorang muslim harus menyampaikan sesuatu yang benar walau hanya sedikit. Begitupun yang ingin Ardi lakukan saat ini.
Sementara itu, Indah sejak tadi hanya diam. Sesekali terdengar isakkan kecil dari hidungnya. Nampaknya, wanita cantik itu meresapi dan mencerna setiap kata yang keluar dari lisan Ardi. Sudah pantas memang jika ia memantapkan diri untuk menemui Safira lalu meminta maaf baik-baik pada wanita itu. Namun, rasa malu dan penyesalannya membuat ia merasa berat melakukan hal itu.
"Kamu tahu kapan Allah memerintahkan malaikat Izrail untuk mencabut nyawamu?" Terdengar Ardi kembali bicara. Kali ini suaranya begitu pelan namun tegas dan penuh penekanan.