Ardi menatap datar pada wajah cantik Aisyah. Ya, gadis berusia dua puluh dua tahun itu memang cantik dan anggun. Namun, kecantikan dan keanggunan gadis bernama Aisyah itu tidak membuat hatinya bergetar. Mungkin butuh waktu untuk Ardi menumbuhkan perasaannya.
"Kok sendirian saja datangnya, Neng Ais?" tanya Mama Shinta dengan lembut.
Aisyah tersenyum manis lalu mengangguk. "Iya, Tante. Soalnya tadi bunda ada acara mendadak. Jadi, beliau nggak bisa ikut sama Ais." Ia menjawab dengan lembut dan hangat.
"Oh, begitu. Kenapa bundamu nggak kasih tahu Tante, ya? Padahal, kalau kasih tahu pasti Tante jemput kamu," ucap Mama Shinta heran.
Aisyah tersenyum hangat. "Tidak, Tante. Nanti Ais merepotkan." Menolak dengan lembut.
"Ya nggak atuh, Neng. Ya sudah, kalau begitu nanti saja pulangnya Tante anterin, ya," ucap Mama Shinta penuh perhatian.
Aisyah mengangguk. "Iya, Tante."