Safira menundukkan wajahnya dalam. Ia tak berani menatap Ustadz Uwais saat ini. Wanita cantik itu baru saja tiba di sana. Ia sedikit takut pada Ustadz calon suaminya dan Umi calon mertuanya. Karena, ia sudah menghabiskan waktu berjam-jam dan jauh dari kata sebentar.
"Safira!" ucap Ustadz Uwais dengan mata binarnya.
Safira tak berani mendongak. Ia hanya mengangguk kecil seraya meremas jari jemarinya. Sementara Hanifa berada di sampingnya, pun melakukan hal yang sama. Menunduk dan diam seribu bahasa.
"Sudah pulang ya, Neng? Alhamdulillah," ucap Umi Jannah dari dalam.
"I–iya, Umi." Safira menjawab gugup. Ia tampak masih menunduk.
"Kenapa lama sekali? Aa begitu mengkhawatirkan kalian," ucap Ustadz Uwais dengan suara yang berat.
Safira terdiam, begitu pun dengan Hanifa. Mereka sangat takut Ustadz Uwais akan marah. Pasalnya, yang menghabiskan waktu lama itu ya mereka berdua. Tadi sempat bermain-main di kawasan pantai.