Bu Kartika mondar-mandir di dalam kamarnya. Saat ia mendapat telepon dari putrinya, wanita paruh baya itu tampak gusar karena memikirkan apa yang akan terjadi. Safira tadi belum sempat mendengar apa yang ia katakan selanjutnya tentang Ardi, tentunya ia mulai cemas bahwa Safira akan benar-benar menolak lamaran Ardi lantaran sudah lebih dulu hadir sosok ustadz Uwais yang menginginkan gadis cantik putri satu-satunya itu.
"Benar dugaanku. Safira pasti menolak Ardi. Tapi, ini karena sudah ada seorang lelaki yang ingin menikahinya. Ya Allah, kasihan sekali Ardi. Namun, apalah daya. Engkau yang lebih tahu dan berkuasa," ucap Bu Kartika yang tampak gusar.
"Bu, apa yang Safira katakan tadi? Anak itu nggak nangis minta dijenguk, 'kan?" tanya Pak Usman yang baru saja selesai shalat.
Bu Kartika gegas menggeleng. "Tidak, Yah. Cuma ... dia nitip salam sama Ayah. Katanya kangen sama Ayah sama Ibu." Melangkah mendekati suaminya.