Sarah menuangkan tiga sendok gula ke dalam gelas. Kemudian ia beri ragi instan satu sendok teh dan disambung dengan menuangkan air hangat di dalamnya. Setelah itu ia aduk-aduk hingga merata.
"Sudah disiapkan tepung terigu sama telurnya?" tanya Sarah pada Hanifa.
Ya, sosok Hanifa sebagai santri yang dipilih oleh Umi Jannah untuk menjadi khodimnya di sana.
"Sudah ini, Teh. Telurnya dua butir, 'kan? Ini sudah Hani pisahin juga yang kuningnya," jawab Hanifa sambil menunjukkan telur di dalam mangkuk kecil.
"Ya, betul. Kita tunggu raginya sampai berbusa dulu, ya. Setelah itu baru dicampur dengan tepung terigu dan telur," ucap Sarah dengan suara yang lembut.
Hanifa mengangguk paham. Walaupun ia belum pernah membuat donat, tapi ia harus ekstra hati-hati dan profesional membantu calon istri gurunya itu.