Selepas shalat, para santri berbondong-bondong mengalami tangan sang wanita yang digadang-gadang adalah calon istri guru muda mereka. Termasuk Safira, ia turut menjadi santri yang baik dan patuh.
"Mulai sekarang, Teh Sarah akan mengajar juga di sini, ya. Jadi, kalian semua jangan macam-macam padanya. Hormati dan hargai Teh Sarah ini, ya." Umi Jannah bicara dengan penuh penegasan.
"Iya, Umiii!" jawab para santri serempak, kecuali Safira.
Safira sendiri merasa Umi Jannah terlalu berlebihan. Walau tanpa disuruh pun, para santri semua pasti akan menghormati dan menghargai Sarah karena mereka sudah tahu siapa sosok wanita itu. Ya, gosip yang beredar masih menyatakan bahwa Sarah adalah calon istri Ustadz Uwais.
"Umi, jangan seperti itu. Sarah malu," bisik Sarah pada Umi Jannah.
Umi Jannah tersenyum hangat. "Tidak apa-apa, Neng. Biar tidak ada yang berani nakal atau usil sama kamu," ujarnya penuh perhatian.