Keesokan harinya, Nadia masuk sekolah dengan plester kecil di keningnya. Gadis itu tetap tersenyum seolah-olah tidak terjadi apapun semalam. Hatinya terlalu bahagia karena Bianca sudah kembali membelanya dan membantu nya jika Mama tirinya itu berbuat kejam padanya.
Saat sedang berjalan dengan santai menuju kelas, beberapa anak yang lain memperhatikan Nadia. Mungkin karena plester yang ada di keningnya, sebab segala sesuatu yang ada pada Nadia sekecil apapun itu pasti menjadi perhatian oleh anak-anak lain yang terlalu ingin mengurusi kehidupan Nadia.
Namun itu semua tidak membuat Nadia terusik sedikitpun, gadis itu masih dengan santai terus berjalan hingga sampai di depan kelasnya sendiri dan segera masuk karena bel masuk juga sebentar lagi pasti berbunyi.
"Kenapa dengan kening mu?" tanya Yeri penasaran ketika Nadia baru saja sampai di bangku.
Nadia menggeleng kecil. Kemudian memegang keningnya pelan, lalu segera menyamankan duduk di bangku sebelah Yeri.
