"Tapi, bukankah seharusnya Pak Arka itu meminta maaf kepada dirimu karena sudah sangat keterlaluan? Hanya saja, sepertinya juga sangat tidak mungkin jika wali kelas kita itu tiba-tiba meminta maaf kepada dirimu karena jika dipikir secara logika, kamu juga sedikit bersalah atas hal ini," ucap Nadia yang tadinya bertanya tetapi dijawab sendiri olehnya.
Bianca memutar kedua bola matanya malas setelah mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh kakaknya itu. Ia benar-benar tidak suka ketika dirinya diajak membahas tentang wali kelasnya tersebut karena itu benar-benar mengingatkan dirinya dengan perasaan kesal dan kecewa dengan pemuda tampan yang menjabat menjadi guru sekaligus wali kelasnya saat ini.
"Aku benar-benar tidak tahu lagi harus menanggapi seperti apa orang itu. Aku hanya sedikit kesal dan kecewa, tapi setidaknya aku masih bisa berusaha untuk lepas darinya karena aku rasa memang tidak ada untungnya berharap ketidakpastian dari dia," lirih Bianca sembari tersenyum kecut.