Lyora mendongakan kepalanya dengan air matanya yang sudah berjatuhan, "Bagaimana jika dia hamil?" lirih Lyora merasa putus asa akan segala yang menimpa.
Sean menggelengkan kepalanya, mempertegas jika semua itu tak mungkin terjadi, "Aku berjanji padamu tak akan membiarkan itu terjadi, sayang."
Sean akhirnya mampu mendekap tubuh Lyora, tak ada perlawanan dari wanitanya. Bahkan kini Lyora menangis dalam dekapan Sean, ini memang ulah Clara, namun mengapa Clara harus melakukan ini pada hubungannya? Bukankah masih banyak lelaki di luar sana yang mau menerima Clara? Mengapa harus Sean?
"Shtttt... Aku tak suka kamu menangis sayang, hati ku sesak," sambung Sean diikuti beberapa kecupan di puncak kepala Lyora.