"Bagaimana?" tanya Earl menatap bingung ke arah Marc.
Marc mengedikan bahunya acuh, "Papa mengizinkan ku untuk pergi bersama Katrin, namun tidak tau jika Mama," balasnya.
Earl mengagguk, dirinya memang sudah mengira itu akan terjadi— Axton Tak pernah menpersulit anak-anaknya, namun tidak tau dengan Felicia, terkadang pikiran perempuan itu memang rumit.
BUGH!!
BUGH!!
BUGH!!
Marc melayangkan beberapa pukulan pada samsak yang ada dihadapannya itu, sebenarnya Marc ingin pergi untuk menemui Katrin, namun emosinya benar-benar belum stabil, entah mengapa namun memang kenyataannya Marc seringkali tersulut emosi.
"Lalu, mengapa kau masih disini, bodoh? Seharusnya kau datang pada Mama dan meminta restu, katakan apa yang ingin kau lakukan--
"Kau pikir, aku akan mendapat hasil yang baik? Mustahil!" tukasnya berdesis.
BUGH!
BUGH!
BUGH!
Entah apa yang harus Marc lakukan, otaknya mendadak tak bekerja, Marc merasa buntu, ia hanya takut Felicia tak mengizinkannya.