"Bukankah apa yang kita lakukan salah, Marc?" tanya Katrin sembari memeluk erat tubuh Marc.
Keduanya sama-sama naked di bawah gulungan selimut tebal, saling mendekap satu sama lain, seolah tak ingin satu diantara mereka lepas.
Perlahan, Marc mengangkat kepalanya, mengecup dahi Katrin penuh kasih sayang, "Tak ada yang salah dari semua ini, sayang. Asal bersama ku dan hanya aku," balasnya.
"Setelah lulus sekolah, ikutlah dengan ku." sambung Marc.
Katrin tak bisa berkata-kata selain diam membisu, pasalnya dirinya tak tau kemana Marc akan membawanya.
Study?
Entahlah.
"Kau tau bukan aku tak akan membuat mu sengsara? Tidak akan pernah, sebelum memutuskan sesuatu pun aku sudah berpikir dengan matang dan mempersiapkan semuanya, termasuk dalam hal ini." Lagi dan lagi Marc berujar.
Katrin jelas tau jika Marc tak pernah membuatnya sengsara, namun mau bagaimana pun juga rasanya begitu sulit mengikut kemana Marc pergi.