"Tema kali ini aku mengambil gangster, seperti gengster sungguhan, kita akan membabi buta, memukulinya hingga nyawanya hilang," balas Earl.
Marc tersenyum senang mendengar itu, "Baiklah... aku benar-benar sudah siap."
Tentu saja Marc akan selalu siap, toh ini semua menyangkut dendamnya yang abadi, bayangkan saja - Katrin harus mendapat bullyan selama bertahun-tahun lamanya, itu menyakitkan.
Terlebih lagi, tak ada satu orangpun yang membantunya.
"Seva," sapa Marc menatap Seva yang sudah tergantung diantara dua tiang.
Tangannya terikat rantai dengan banyak duri pada pergelangan tangannya, jika pria bernama Seva itu bergerak atau memberontak - sudah dipastikan pergelangan tangannya akan semakin terluka.
"Sebenarnya hidup mu sudah jauh menderita - kedua orang tua mu terikat hutang, kau gagal mendapat sekolah favorit di negara ini, kau juga menjadi berandalan namun berkedok ahli agama," kekeh Marc.