"Clarinda, will you be my girlfriend?"
Clarinda mematung kala mendengar penuturan yang Sergio lontrkan dengan suara beratnya, tatapan Sergio bahkan terkunci, menatapnya lembut seolah Clarinda merupakan sesuatu yang paling berarti dalam hidupnya.
Ya, Clarinda tak lagi melihat tatapan dingin yang Sergio pancarkan.
"I can't."
Sergio membalikan posisi keduanya hingga kini Clarinda berada di bawah kukungannya, "Apa kau memiliki pilihan lagi selain menjawab, 'ya?"
Sial! Sergio selalu bisa membuatnya tak berkutik, lihatlah tangan Sergio yang kini sudah menyingkapkan kaos yang Clarinda kenakan, menggodanya dengan membuat pola-pola aneh diatasnya.
Wajah tampan Sergio sengaja dibenamkan di ceruk leher gadisnya, menjatuhkan beberapa kecupan disana hingga lama kelamaan berubah menjadi lumatan yang sontak membuat Clarinda memejamkan matanya.
"Sayang, kita akan menjadi sepasang kekasih lagi 'kan?"
"Ti-- ahh... Sergio sakithh..." rintihnya kala tangan Sergio meremas kencang payudaranya.