"Saat saham perusahaan Doni ada di tanganmu, maka detik itu pula pun awal dari kehancurannya."
***
Setelah mengirim pesan pada Doni, Ardhan pun kembali memasukkan handphonenya ke dalam saku jaket kulitnya.
"Bagaimana?" tanya Mr D.
"Dia mengatakan akan menyiapkan semua dokumennya terlebih dahulu, saat semuanya dia siap, dia akan menghubungiku," jawab Ardhan.
Mr D pun mengangguk-anggukkan kepalanya setelah dia mendengar jawaban yang di berikan oleh Ardhan kepadanya.
"Sepertinya aku harus pergi sekarang," ucap Ardhan seraya menatap arloji yang melingkar pada tangan kirinya, dan jam sudah menunjukkan pukul sebelas.
"Memangnya kamu mau kemana?" tanya Mr D seraya menatap Ardhan yang tengah beranjak dari tempat duduknya.
"Tentu saja bertemu klient! Selama aku di Jakarta, aku harus mempersiapkan cabang perusahaanku," jawab Ardhan.
"Dan Asia production adalah sasaran yang paling tepat untukku," tambah Ardhan tersenyum menyeringai.