"Sya lala lala uhuk! Uhuk!"
'Nguing!' mik pun langsung mengeluarkan suara noise yang memekik telinga.
"Asataga!" Jeng Oktaf mulai spot jantung.
Musik pun masih berkumandang Marpuah juga masih bernyanyi dengan suara yang cukup fals tak karuan, setiap musik berada di cord C suara Marpuah berada di Cord F.
Suaranya benar-benar tidak jelas, bukan hanya membuat kepala pusing tapi jaga membahayakan telinga. Sehingga membuat para penonton dan para tamu-tamu undangan menutup telinga mereka masing-masing.
"Aduh, Papi! Ternyata si Puah, itu gak Bakat nyanyi, Pi!" oceh Jeng Oktaf.
"Iya, Mi! Ternyata Puah, gak bisa nyanyi, suaranya parah banget, Mi! Kepala Papi, sampai vertigo!" ujar Abah Rene.
"Trus gimana dong, Pi?!"
"Ya, Harus dihentikan, Mi!"
"Gimana cara menghentikan, Pi! Mami itu gak tega!"
"Ya harus tega, Mi!"
"Papi, aja deh yang menghentikan!"
"Mami, aja! Papi, gak tega juga!"
"Ah, Papi!"