"Papi, ngapain tidur di tanah sambil peluk-peluk kipas?!" tanya Jeng Oktaf.
"Papi, bukan peluk kipas, Mi, tapi Papi, ketimpa kipas," jelas Abah Rene.
Semantara Marpuah malah memotret sang ayah.
Alih-alih menolongnya, tapi Marpuah malah meng-upload hasil foto itu ke media sosial.
"Puah!" teriak Jeng Oktaf.
"Iya, Mi!" Marpuah menoleh ke arah Jeng Oktaf.
"Gimana sih, kok malah ambil foto bukanya bantuin, Mami, tolongin, si Papi!" oceh Jeng Oktaf.
"Iya, Mi! Puah, 'kan lagi cobain pakek HP baru!" jawab Marpuah.
"Hah, emang kapan datangnya?"
"Barusan!" jawab Marpuah.
"Hah?!" Jeng Oktaf menoleh ke belakangnya dan ada kurir baru saja keluar dari dalam rumah, dia melambaikan tangannya sesaat.
"Permisi, Bu!" tukas Kurir itu dan berlalu pergi.
Benar-benar secepat kilat, Marpuah sudah membuka dan langsung mencoba ponsel barunya.