Sesampainya di dalam kamar, Kong Oesman melihat botol-botol kecil yang berjajar rapi.
Botol yang sama dengan botol yang diberikan Mbah Tresno untuknya, ada banyak sekali sesaji di dalam kamar itu, bunga tujuh rupa dan aroma kemenyan yang di bakar kian menyengat.
"Ini gudang, air pembuka aura ya?" tanya Kong Oesman.
"Iya, Kong. Mbah Tresno, juga meracik air pembuka aura itu di sini,"
"Waelah, ngeracik! Udah kayak ramuan aja di racik! Si Tresno, Dukun Pelet apa Profesor sih? Atau jangan-jangan malah Dukun Beranak, wakakaka wakaka!" ledek Kong Oesman.
"Ah, Kong Oesman jangan banyak tanya dong, fokus ke intinya! Kong Oesman, pengen tahu terbuat dari apa air itu, 'kan?" tanya Martiana Cemani.
"Waelah, Cemani! Elu bisa kesel juga rupanya! Yaudah buruan ceritain gih!" pinta Kong Oesman.
Lalu Martiana duduk sambil memegangi satu baskom penuh berisi kembang tujuh rupa bercampur air.