1 jam kemudian Qimons pun mulai siuman dari pingsannya.
"Aduh, ini gue ada di mana? Kok rumah tuanya agak beda ya?" ucap Qimons.
Didi langsung menepuk pundak Qimons.
"Eh, Qimons, elu lagi ada di rumah kita, bukan lagi di rumah tua!" ujar Didi.
"Hah?!" Qimons tampak kaget, lalu mengedarkan seluruh pandangannya, keseluruh ruangan.
"Kok gue bisa ada di sini sih?" ucapnya bingung. "Jamillah?" Qimons kembali mengitarkan seluruh pandangannya kearah sekitar.
"Jamillah, mana?" tanyanya lagi.
"Ah, udah jangan sebut nama tuh, cewek, lagi! Gue enek dengernya!" cantas Rudolf.
"Lah, tapi dia itu pacarku, Kak!"
"Bodo amat, Qimons! Mau dia pacar elu apa bukan, yang jelas sampai kapan pun kita berdua gak bakalan restui elu sama dia, Mons!" teriak Rudolf.
"Iya, bener apa kata Rudolf!" imbuh Didi.
Qimons tampak sangat terpukul dan bersedih.
Akhirnya kini dia berpisah dengan Jamillah, setelah kurang lebih 3 hari dia berduaan saja bersama Jamillah.