"Wans, kenapa kamu teriak" tanya Marpuah.
"MARPUAH?!" triak Wans yang syok.
Lalu Wans mulai menghela nafas lega saat melihat ternyata bayangan yang iya lihat tadi bukanlah hantu.
"Ternyata elu, gue kirain setan!" ujar Wans.
"Haha! Wans, ini ada-ada aja, masa Pu'ah, yang cantik ini dibilang setan!" jawab Marpuah.
"Habisnya muka elu angker banget," ucap Wans dengan pelan.
Lalu Wans menegakkan wajahnya kembali.
"Eh, Pu'ah! Elu lagi ngapain sih di situ?!" tanya Wans dengan ketus.
"Pu'ah, nemuin boneka lucu nih!" jawab Marpuah.
Wans tampak syok melihat benda yang ada di tangan Marpuah.
"Puah, itu yang ada di tangan elu bukan boneka, Puah! Tapi Jenglot" ujar Wans.
"Hah? Jenglot apaan sih, Wans?!" tanya Marpuah dengan polisnya karena dia memang benar-benar tak mengetahuinya.
"Elu, beneran gak tahu apa itu, Jenglot?" tanya Wans.
Marpuah menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Enggak!" jawabnya.