"Kong Cabul, pakek pelet ya?" tanya Marpuah dengan santai.
"Pe-pe-pelet?" Kong Oesman terlihat gugub mendengarnya. Lalu Kong Oesman terus berusaha untuk menyangkalnya.
"Kamu jangan fitnah, Pu'ah! Terus kenapa kamu elap-elap kening saya?!" oceh Kong Oesman.
Marpuah tak peduli dia tetap memutar-mutar tisu di atas kening Kong Oesman. Meskipun Kong Oesman terus memberontak tapi Marpuah tak peduli sama sekali.
"Sudah bersih!" ucap Marpuah seraya melemparkan tisu basah ke tong sampah.
"Ehem! Mami, kira-kira, Kong Cabul, udah berubah belum?" tanya Marpuah.
"Be...ru...bah?" Jeng Oktaf memandang wajah Kong Oesman dengan seksama.
"Iya, sih berubah, muka Oesman kok jadi jelek banget ya?" ucap Jeng Oktaf.
"Mi, Papi sama Kong Cabul, sekarang mukanya gantengan mana?" tanya Marpuah.
"Ya gantengan Papi, kemana-mana dong, Pu'ah! Matanya Mami, 'kan masih normal!" cantas Jeng Oktaf.
"Haha! Ternyata, elu ganteng karna magis doang ya, Man!" cerca Abah Rene.