Mbah Tresno sedang memperjuangkan cintanya kepada Mak Jinny, meski terus mendapatkan penolakan dari Mak Jinny, tapi Mbah Tresno pantang menyerah, begitu pula dengan Kong Oesman.
Kali ini dia juga sendang memperjuangkan cintanya.
Kini dia sudah berada di depan rumah Jeng Oktaf.
Keadaan rumah tampak sepi, namun dari dalam terdengar suara Jeng Okan yang sedang bersenandung merdu.
'Lala lala laaah! Kalau ada makanan di rumah tak pernah engkau sentuh ...!' suara nyanyian Jeng Oktaf.
"Ah, itu dia suara, Bebeb Oktaf, yang super merdu, waktunya beraksi," tukas Kong Oesman.
Kong Oesman meraih buntelan pemberian dari Mbah Tresno.
Di dalam kain kafan yang berukuran kecil itu terdapat sebuah benda berwarna hitam, sejenis pasta, dan konon cara menggunakannya harus mencolek sedikit lalu menempelkannya di bagian kening.