Beberapa saat kemudian, menu pesanan Rudolf dan Apipah sudah tersaji di atas meja.
Ada makanan pembuka, makanan penutup, hingga makanan beratnya juga tersaji dengan rapi dan menggoda.
Meja makan mereka sampai penuh dengan makanan, bayangkan saja, pesan steak daging saja sampai 5 porsi.
Dan tanpa berpikir panjang, Apipah langsung menyantapnya.
Tanpa garpu, tanpa sendok, tanpa pisau, semua itu tidak diperlukan bagi Apipah alias Marpuah untuk memakan steak daging.
Hanya dengan tangan kosong saja sudah cukup.
Rudolf sampai tak berselera makan karna melihatnya.
Apipah sudah seperti monster, saat memakannya.
Tidak ada kesan lemah lembut lagi.
Perlahan Rudolf membuka dompetnya dan melihat isi di dalam dompetnya.
Hanya ada pecahan 100 ribu satu lembar dan 5 ribu yang nyelip di sela dompet bagian pojok.
Seketika wajah Rudolf menjadi pucat pasih.
Uangnya sudah pasti kurang untuk membayar semua ini.