Qimons dan Didi Blue benar-benar sudah terpesona.
Sampai melupakan segalanya, termasuk kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi kepada mereka.
Di balik wajah cantik bak bidadari itu adalah Marpuah si gadis bertompel yang mereka juluki sebagai siluman.
"Mons, kita ikuti yuk!" ajak Didi.
"Ayo, Kak! Siapa tahu jodoh!" sahut Qimons.
"Iya, jodoh gue maksudnya," tukas Didi Blue.
"Ih, enak aja, ya bukanlah! Itu sih jodohnya Qimons!" sahut Qimons yang tak terima.
"Yaudah, kita lihat nanti aja deh! Yang penting kita cari tahu dulu siapa tuh cewek!"
"Oke, Kak! Ayo kejar!"
Kembali mereka berdua berjalan mengendap-endap mengikuti Marpuah.
Marpuah berhenti di sebuah toko kosmetik yang terletak di sebarang jalan, yang bergandengan dengan toko material yang waktu itu.
Marpuah masih begitu ramah seperti biasa, bahkan sifat cerianya tak pernah hilang menjadi ciri khasnya.